Kamis, 15 Mei 2025 13:24:26 WIB

Pusat Perbelanjaan di Shanghai Beradaptasi untuk Penuhi Pertumbuhan 'Ekonomi Perak'
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Fu Meilin, seorang warga lansia (CMG)

Shanghai, Radio Bharata Online - Seiring dengan pertumbuhan populasi lansia di Tiongkok, pusat perbelanjaan di Shanghai telah secara aktif menyesuaikan sebagian layanan mereka untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen lansia, dengan memanfaatkan pasar konsumen yang sudah tua.

Tren ini mencerminkan upaya kota untuk meningkatkan layanan perawatan lansia di tengah populasi yang menua. Pada akhir tahun 2023, jumlah penduduk berusia 60 tahun ke atas mencapai 5,68 juta jiwa di Shanghai, yang merupakan 37,4 persen dari total populasi kota.

Sebuah pusat perbelanjaan di jalan pejalan kaki Nanjing East Road di pusat kota telah membuka klub khusus untuk warga senior, yang menawarkan beragam kegiatan mulai dari penyelenggaraan lokakarya kesehatan hingga kelas kerajinan tangan tradisional.

"Saya memperoleh banyak manfaat setiap kali datang ke sini. Saya dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan klub dan juga bertukar pengetahuan serta kiat hidup sehari-hari dengan orang lain," kata Fu Meilin, seorang warga lansia.

Mal tersebut menaungi hampir 60 merek ternama, beserta pilihan tempat makan dan hiburan yang cocok untuk warga senior.

Distrik bisnis lain di Distrik Putuo, Shanghai, telah mengadopsi pendekatan berbeda, dengan fokus menarik para pensiunan pada hari kerja sambil melayani pembeli yang lebih muda pada akhir pekan.

Restoran menawarkan paket makanan murah di luar jam sibuk dengan harga di bawah 100 yuan (sekitar 229 ribu rupiah), yang menarik banyak pelanggan senior.

Untuk memastikan pengalaman berbelanja yang nyaman dan menyenangkan bagi para lansia, banyak pusat perbelanjaan telah melakukan renovasi yang ramah bagi lansia, termasuk menyediakan area tempat duduk yang nyaman, toilet yang mudah diakses, dan layanan panduan konsumen bagi para pembeli lansia.

Didorong oleh populasi yang menua, "ekonomi perak" Tiongkok telah menunjukkan potensi pertumbuhan yang besar, dengan pasar saat ini diperkirakan sekitar tujuh triliun yuan (sekitar 16 ribu triliun rupiah) dan diproyeksikan mencapai 30 triliun yuan (sekitar 69 ribu triliun rupiah) pada tahun 2035.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner