Rabu, 9 Juli 2025 10:3:30 WIB

Batik Indonesia: Lambang pertukaran budaya BRICS
International

AP Wira

banner

Kain batik bermotif bunga mawar dan bunga Kalsang dipamerkan di Pusat Seni Internasional Jalur Sutra di Langfang, Provinsi Hebei, Tiongkok utara, pada 6 Juli 2025. /CGTN

HEBEI, Radio Bharata Online - Di tengah keragaman budaya negara-negara BRICS, budaya masing-masing negara bersinar seperti bintang yang cemerlang, menerangi dan memperindah budaya negara lain. Kerajinan warisan budaya tak benda Indonesia berupa batik cap menonjol sebagai simbol pertukaran budaya yang luar biasa dengan pesonanya yang unik.

Batik merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia dan memiliki sejarah panjang dan kaya yang dimulai sejak abad ke-5 Masehi. Awalnya, batik hanya diperuntukkan bagi keluarga kerajaan dan bangsawan Jawa, popularitasnya lambat laun menyebar ke masyarakat luas. Pada tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO memasukkan batik Indonesia ke dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan, yang kemudian ditetapkan Indonesia sebagai Hari Batik Nasional.

Kain batik bunga sakura dipamerkan di Pusat Seni Internasional Jalur Sutra di Langfang, Provinsi Hebei, Tiongkok utara, pada 6 Juli 2025. /CGTN

Kain batik bunga sakura dipamerkan di Pusat Seni Internasional Jalur Sutra di Langfang, Provinsi Hebei, Tiongkok utara, pada 6 Juli 2025. /CGTN

Proses pembuatan batik sangat rumit dan terbagi menjadi dua kategori: lukis tangan dan cetak mesin. Dalam metode lukis tangan, perajin menggunakan pena tembaga bergagang kayu khusus untuk menggambar pola dengan cermat pada kain dengan lilin cair. Setelah lilin mendingin, kain diwarnai. Bagian yang dilapisi lilin mempertahankan warna aslinya, dan jika diperlukan beberapa warna, proses ini diulang beberapa kali. Seorang perajin yang terampil dapat menghabiskan waktu lebih dari 10 hari untuk menyelesaikan satu potong batik lukis tangan.

Kain batik bergambar bunga sakura dan motif burung dipamerkan di Pusat Seni Internasional Jalur Sutra di Langfang, Provinsi Hebei, Tiongkok utara, pada 6 Juli 2025. /CGTN

Kain batik bergambar bunga sakura dan motif burung dipamerkan di Pusat Seni Internasional Jalur Sutra di Langfang, Provinsi Hebei, Tiongkok utara, pada 6 Juli 2025. /CGTN

Pola batik kaya akan makna simbolis dan konotasi budaya. Total ada lebih dari 5.800 pola, beberapa di antaranya diambil dari lagu, tarian, dan mitos tradisional Indonesia. Pola lainnya menggabungkan berbagai elemen budaya, seperti kaligrafi Arab dan simbol seperti burung phoenix Tiongkok dan bunga sakura Jepang. Elemen-elemen ini mencerminkan integrasi historis Indonesia dan pertukaran dengan peradaban dunia lainnya. [CGTN]

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner
Giorgia Meloni International

Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

banner