Senin, 14 April 2025 11:46:16 WIB

Data Keuangan Tiongkok Maret 2025 Tunjukkan Pertumbuhan yang Kuat
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Gedung Kantor Bank Sentral Tiongkok (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Bank sentral Tiongkok pada hari Minggu (13/4) melaporkan pertumbuhan yang stabil dalam indikator keuangan utama untuk bulan Maret 2025, yang mencerminkan kebijakan moneter negara yang cukup akomodatif dan dukungan yang kuat untuk ekonomi riil.

Data bank sentral menunjukkan pada hari Minggu (13/4) bahwa Tiongkok menerbitkan 9,78 triliun yuan (sekitar 22.438 triliun rupiah) dalam bentuk pinjaman baru berdenominasi yuan dalam tiga bulan pertama tahun 2025.

Menurut Bank Rakyat Tiongkok, M2, ukuran umum pasokan uang yang mencakup uang tunai yang beredar dan semua simpanan, meningkat sebesar 7 persen tahun ke tahun menjadi 326,06 triliun yuan (sekitar 748 ribu triliun rupiah) pada akhir bulan lalu.

Pada akhir Maret 2025, pinjaman yuan yang beredar berjumlah 265,41 triliun yuan (sekitar 609 ribu triliun rupiah), naik 7,4 persen dari tahun ke tahun, dan total stok pembiayaan sosial di Tiongkok mencapai 422,96 triliun yuan (sekitar 970 ribu triliun rupiah), menandai peningkatan 8,4 persen dari tahun sebelumnya.

Menurut Zhang Jiqiang, Direktur Huatai Securities Research Institute, pertumbuhan pinjaman terutama didorong oleh meningkatnya permintaan dari bisnis, pertumbuhan pesat pinjaman perumahan individu, dan momentum positif dalam pinjaman konsumen.

Menurut data, suku bunga tetap berada pada level terendah sepanjang sejarah. Suku bunga rata-rata tertimbang untuk pinjaman korporasi baru berada di sekitar 3,3 persen pada bulan Maret 2025, turun 45 basis poin dari tahun ke tahun, sementara suku bunga pinjaman perumahan individu baru berada di sekitar 3,1 persen, turun 60 basis poin.

Data ini juga menunjukkan bahwa pinjaman semakin diarahkan untuk mendukung usaha kecil dan mikro serta sektor manufaktur, pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Pinjaman keuangan inklusif untuk usaha kecil dan mikro mencapai 34,81 triliun yuan, naik 12,2 persen tahun-ke-tahun. Pinjaman jangka menengah dan panjang untuk sektor manufaktur tumbuh sebesar 9,3 persen tahun-ke-tahun hingga mencapai 14,8 triliun yuan.

Dengan struktur kredit yang dioptimalkan, Wen Bin, Kepala Ekonom di China Minsheng Bank optimis dengan dukungan berkelanjutan untuk pertumbuhan pembiayaan.

Ia mengatakan pengumuman terkini oleh Kementerian Keuangan Tiongkok untuk menerbitkan gelombang pertama obligasi pemerintah khusus senilai 5 triliun yuan (sekitar 11.471 triliun rupiah) untuk memperkuat modal inti lapis 1 bank-bank besar milik negara diharapkan dapat menghasilkan tambahan pinjaman baru senilai 40 triliun yuan (sekitar 92 ribu triliun rupiah).

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner