Kamis, 7 September 2023 11:49:2 WIB

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jadi Contoh Nyata Kerja Sama Luar Biasa Indonesia-Tiongkok
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Argus, seorang jurnalis dari sebuah media lokal, saat diundang untuk menjajal kereta ini (CMG)

Jakarta, Radio Bharata Online - Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (High-Speed Railway/HSR) adalah contoh luar biasa dari kerja sama bilateral antara Indonesia dan Tiongkok.

Sebagai proyek unggulan di bawah Prakarsa Sabuk dan Jalan yang diusulkan oleh Tiongkok dan kerja sama pragmatis antara Indonesia dan Tiongkok, Kereta Cepat Jakarta-Bandung menghubungkan ibu kota Indonesia, Jakarta, dan ibu kota Provinsi Jawa Barat, Bandung.

Dengan kecepatan desain 350 km per jam, jalur kereta api sepanjang 142,3 km ini akan memangkas waktu tempuh Jakarta-Bandung dari lebih dari tiga jam menjadi sekitar 40 menit.

Proyek ini telah berjalan dengan lancar mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, penyelesaian hingga tahap uji coba. Kereta cepat itu juga menampilkan banyak elemen lokal Indonesia.

"Ini adalah pertama kalinya saya menaiki kereta cepat Jakarta-Bandung. Bagi saya sendiri, saya sangat merasakan perbedaan antara kereta tradisional dari Jakarta ke Bandung dengan kereta cepat ini. Meskipun melaju dengan kecepatan 350 km per jam, kereta ini tetap stabil dan nyaman. Kursi-kursinya dapat diputar 360 derajat, dengan bagian belakang kursi yang didesain dengan motif batik khas Indonesia. Kereta ini juga berbentuk seperti komodo dengan warna merah dan putih, seperti bendera nasional kita. Saya sangat bangga sebagai orang Indonesia memiliki kereta cepat ini," ujar Argus, seorang jurnalis dari sebuah media lokal, saat diundang untuk menjajal kereta ini.

Untuk mengatasi kondisi geologi dan iklim yang rumit di sepanjang jalur kereta api, para pembangun Tiongkok dan Indonesia melakukan upaya bersama dan melakukan survei yang cermat, membangun 56 jembatan dan 13 terowongan di sepanjang jalur kereta api untuk menghindari kondisi geologi yang merugikan. 

Kereta api ini mengadopsi teknologi penginderaan cerdas dan dilengkapi dengan pemantauan gempa bumi dan sistem peringatan dini. Bodi kereta lebih tahan terhadap kabut dan penuaan akibat sinar ultraviolet, yang sangat sesuai dengan lingkungan setempat.

Kereta api berkecepatan tinggi tidak hanya menyediakan transportasi yang nyaman dan pengalaman perjalanan yang nyaman bagi masyarakat setempat, tetapi juga membawa teknologi baru dan industri baru ke daerah-daerah di sepanjang rute.

"Saya bangga dengan kereta cepat ini, karena ini adalah kereta cepat pertama di Asia Tenggara, yang dibangun bersama oleh Indonesia dan Tiongkok. Selama masa pembangunan, staf kedua negara saling bertukar pikiran dan bekerja sama, dan Indonesia juga bisa belajar banyak teknologi canggih dari Tiongkok," kata Argus.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner