Minggu, 11 Mei 2025 14:7:31 WIB
Tiongkok Meminta India Dan Pakistan Tetap 'Tenang Dan Menahan Diri' Setelah Pertempuran Berhari-Hari
International
Endro

India Today
BEIJING, Radio Bharata Online - Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, pada hari Sabtu menyampaikan harapannya, bahwa India dan Pakistan akan tetap tenang dan menahan diri, menangani perbedaan dengan benar melalui dialog dan konsultasi, serta menghindari eskalasi situasi. Ia menyampaikan pernyataan tersebut melalui panggilan telepon dengan Penasihat Keamanan Nasional India, Ajit Doval.
Wang, yang juga anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok dan direktur Kantor Komisi Pusat Urusan Luar Negeri, mengatakan, bahwa Tiongkok mendukung dan mengharapkan India dan Pakistan untuk mencapai gencatan senjata yang komprehensif dan langgeng melalui konsultasi, yang melayani kepentingan mendasar kedua negara, dan mencerminkan aspirasi bersama masyarakat internasional.
Wang juga mengatakan bahwa Tiongkok mengutuk serangan teroris di wilayah Pahalgam, dan menentang segala bentuk terorisme.
Mencatat bahwa dunia tengah mengalami transformasi dan pergolakan, Wang mengatakan perdamaian dan stabilitas di Asia sulit diraih, dan harus dijunjung tinggi. Ia menekankan bahwa India dan Pakistan adalah tetangga yang tidak tergoyahkan, dan keduanya juga tetangga Tiongkok.
Sementara Doval mengatakan, serangan di wilayah Pahalgam menyebabkan korban serius di pihak India, dan mencatat bahwa India harus mengambil tindakan anti terorisme.
Menurutnya, perang bukanlah pilihan pihak India, dan tidak sesuai dengan kepentingan kedua belah pihak. Dia menambahkan bahwa India dan Pakistan akan berkomitmen pada gencatan senjata, dan berharap dapat memulihkan perdamaian dan stabilitas regional sesegera mungkin.
Setelah empat hari pertempuran yang mematikan, India dan Pakistan menyetujui gencatan senjata pada hari Sabtu. Pejabat tinggi militer dari kedua negara yang bersitegang, juga sepakat untuk melanjutkan pembicaraan pada hari Senin. (Xinhua)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
