Selasa, 1 Februari 2022 4:28:16 WIB

cnnindonesia.com Bisnis Pernak-pernik Glodok Menggeliat Berkat Imlek
Tiongkok

Angga Mardiansyah

banner

Bisnis pernak-pernik Imlek di Pasar Glodok, Jakarta Barat, mulai menggeliat usai dua tahun dihajar pandemi covid-19. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino).

Di tengah keramaian Pasar Glodok, Pancoran, Jakarta Barat, terdapat satu gang yang spesial. Di sana, berjejer kios penjual hiasan Imlek, mulai dari lampion, angpao, hingga tempelan bergambar macan.

Satirnawati (34) sudah berjualan di kios gang itu sejak delapan tahun terakhir. Wajahnya semringah karena jelang perayaan Tahun Macan Air ini pengunjung mulai ramai. Kondisi itu jauh membaik dari awal pandemi covid-19 pada 2020.

"Biasanya dari Januari kan sepi, tapi tahun ini ramai. Tahun kemarin kan lagi corona, jadi sepi," ujar Satirnawati sambil merapikan tumpukan angpao yang hendak ia tawarkan ke pembeli, Jumat (28/1).

Dalam sehari, Satirnawati bisa meraup omzet Rp5 juta sampai Rp7 juta. Pernak-pernik yang paling banyak dibeli adalah gambar tempel dan lampion.

Seperti Satirnawati, Asep (46) juga sudah berjualan di Pancoran sejak 2013. Ia juga merasakan tahun ini lebih banyak pembeli yang berburu lampion untuk menghias rumah mereka.

"Lampion muter sama bunga tahun ini. Soalnya, udah dua tahun Covid ya, kalau sekarang itu, banyak yang ngerayain kalau saya lihat," kata pria asal Kuningan, Jawa Barat, ini.

Asep menilai ramainya pengunjung karena tidak ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ketat seperti tahun lalu. Tahun Ini, asalkan sudah punya kartu vaksin sudah bisa masuk ke DKI Jakarta.

"Kalau tahun lalu kan PPKM, sekarang kan intinya siapa yang sudah punya kartu vaksin bisa masuk Jakarta," jelasnya.

Ia merasa lega karena banyak pembeli lama yang mulai kembali untuk berbelanja di Pasar Glodok setelah pandemi mereda.

"Iyalah, masa pandemik 2020-2021 sepi, ya kan. Itu PPKM, tahun lalu benar-benar diberlakukan. Ya tahun ini mah, ya alhamdullilah lah ada geliat. Kalau tahun-tahun lalu kan PPKM jadi daerah-daerah enggak masuk," kata Asep yang tampak senang melihat orang-orang yang masuk melihat barang stannya.

Ia sudah mulai berjualan sejak Desember lalu. Ia memperkirakan akhir pekan sebelum Imlek ini, jumlah pengunjung akan semakin banyak.

"Intinya pas meledaknya nih, Sabtu-Minggu," tutur Asep.

Seiring ramainya pengunjung, hasil penjualannya pun meningkat. Ia mengaku meraup untung 10 sampai 20 persen dari modal yang ia keluarkan.

"Kan modal itu ada antara Rp30 juta sampai Rp150 juta. Kalau omzet seenggak-enggaknya 10 persen-20 persen keuntungan ya adalah," ujar Asep.

Salah seorang pengunjung, Steven (32), datang ke Pasar Glodok mencari hiasan untuk pohon sakuranya. Ia hendak membeli hiasan imlek karena tahun lalu tidak ada perayaan Tahun Baru Imlek di rumah.

"Tahun lalu enggak (merayakan), benar-benar di rumah aja. Tahun ini juga sekadar perayaan biasa aja cuma enggak sampai yang kayak tahun-tahun lalu yang sebelum pandemi kumpul keluarga besar, tahun ini cuma kumpul keluarga kecil aja," ujar Steven sambil melihat-lihat lampion.

Ia mengatakan sudah memiliki persediaan angpao di rumah sehingga sekarang ia hanya datang membeli perhiasan untuk rumah.

"Hiasan-hiasannya sih aksesorisnya, hiasan dinding, kebetulan angpao udah ada terus udah gitu lebih ke gantungan-gantungannya si pohon ini," kata Steven.

Kebetulan, Steven baru saja menerima vaksin booster di daerah Kebayoran. Setelahnya ia memutuskan untuk pergi ke Glodok untuk melihat-lihat pernak-pernik Imlek.

"Enggak sih tadi karena abis vaksin booster di Kebayoran terus rencana ya udah deh sekalian ke sini mencari perhiasan imlek. Lebih belinya sekarang, karena tahun lalu kalau saya pribadi enggak ke sini," kata Steven.

Selain Steven, ada juga pasangan Minnie (58) dan Harpiantan (65) yang datang mencari hiasan imlek untuk dipajang di rumah.

Minnie menjelaskan sejak pandemi covid-19, ia dan suaminya jarang sekali keluar rumah. Baru hari ini mereka memutuskan untuk pergi membeli hiasan imlek untuk meramaikan suasana di rumah.

"Sejak PPKM udah dua tahun kan enggak pernah beli ginian. Udah kurang, enggak ada pernak-pernik, udah kebingungan di rumah. Mau dipasang di rumah aja biar rame gitu," kata Minnie kepada CNNIndonesia.com.

Namun, Minie tak ingin membeli banyak-banyak. Ia hanya melirik sepasang lampion dan sebuah gambar harimau untuk mempermanis kediamannya.

"Paling enggak ada satu dua yang dipasang, bukan apa-apa. Cuma simbolis aja," ujar Minnie sebelum mengajak suaminya ke kios berikutnya.cnnindonesia

Komentar

Berita Lainnya