Sabtu, 24 April 2021 2:33:58 WIB
BMKG: Tren Gempa Bumi dan Risiko Tsunami 2021 Meningkat
Tiongkok
Kinar Lestari
Ilustrasi tsunami. (Istockphoto/dmelnikau)
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengamati potensi atau tren kejadian gempa bumi di tahun 2021 meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dan tinggi risiko terjadinya tsunami dari erupsi gunung api.http://cnnindonesia.com
\r\n\r\n"Potensi atau tren kejadian gempa bumi baik di Indonesia maupun di dunia terutama di tahun 2021 ini gejalanya semakin meningkat. Ini sebabnya kita harus meningkatkan kewaspadaan," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengutip Antara, Jumat (23/4)
\r\n\r\nDwikorita mengungkapkan pada tahun 2021 selama tiga bulan terakhir, rata-rata kejadian gempa bumi di Indonesia menurut data mereka dapat terjadi 300-400 kali setiap bulan.
\r\n\r\nDi bulan Januari, gempa yang tercatat sebanyak 662 kali. Kemudian di bulan Februari terjadi sebanyak 526 kali, dan pada bulan Maret mencapai 920 kali.
\r\n\r\nRata-rata keaktifan gempa bumi tersebut diprediksi jauh lebih besar, jika dibandingkan dengan rerata kejadian pada tahun 2008-2020, menurut Dwikorita. Lebih jauh dijelaskan, jika dilihat rata-rata kejadian gempa bumi di Indonesia dari tahun 2008-2017 terjadi antara 5.000 hingga 6000 kali dalam satu tahun.
\r\n\r\nKemudian mulai tahun 2018 melompat menjadi 11.920 kali kejadian, dan tahun 2019 masih bertahan terjadi kejadian dengan angka 11.588 kali. Di tahun 2020 mulai menurun, yakni terjadi sebanyak 8.258 kali.
\r\n\r\nGempa bumi yang terjadi seringkali merupakan gempa bumi dangkal, yang kedalamannya kurang dari 20 KM yang dangkal dan sangat merusak. Data tersebut membuktikan adanya peningkatan risiko bencana.
\r\n\r\nDwikorita menyebut lokasi yang pernah mengalami tsunami akibat erupsi gunung api, ada sembilan titik dan sebagian besar ada di wilayah Indonesia Tengah dan Timur.
\r\n\r\nDikatakannya sejarah membuktikan beberapa kali terjadi tsunami akibat erupsi gunung api. Bahkan wilayah dengan gunung tidak aktif seperti di Pulau Madura, dari data terkini diprediksi berpotensi terjadi gempa dari patahan Pulau Kambing, dan akan timbul tsunami.
\r\n\r\nSehingga, guna mengantisipasi hal tersebut BMKG di seluruh Indonesia dikerahkan untuk melakukan survei di lapangan untuk memperbarui peta pemodelan zona rawan tsunami.
\r\n\r\n"Karena alasannya yang pertama peningkatan gempa bumi akan berpotensi meningkatkan kejadian tsunami. Kami instruksikan lapangan cek seluruh pantai-pantai di Indonesia dan melakukan pemetaan pemodelan untuk menentukan zona rawan tsunami," kata Dwikorita.
\r\n\r\nSelain itu disamping pemanfaatan teknologi untuk mendeteksi adanya gempa dan peringatan dini, BMKG menggerakkan seluruh wilayah di Indonesia untuk menumbuhkan kearifan lokal masyarakat agar cepat tanggap dan siaga bencana bilamana merasakan getaran akibat gempa, sehingga mudah melakukan evakuasi diri.
Komentar
Berita Lainnya
Produsen kereta api Tiongkok, CRRC Changke Co., Ltd. membuat generasi baru kereta antarkota hibrida di Tiongkok pada Minggu (2/10). Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB

Wakil Duta Besar Tiongkok untuk PBB Geng Shuang pada hari Jumat 30 September lalu mengatakan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB

Petani di wilayah Changfeng Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

Pembalap Formula 1 asal Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB

Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB

Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
