Rabu, 9 April 2025 11:13:38 WIB

Tiongkok Dorong Modernisasi Pertanian dengan Mesin dan Teknologi Canggih
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Song Weibo, Kepala Departemen Inovasi Sains dan Teknologi di China National Seed Group (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Tiongkok telah meningkatkan upaya untuk mendorong modernisasi pertanian, dengan menggunakan sistem data besar dan mesin pertanian.

Musim semi ini, sejumlah varietas tanaman baru telah ditanam di berbagai wilayah negara tersebut sesuai dengan kondisi masing-masing.

Di Beijing, platform pemilihan varietas tanaman yang didukung data besar telah diterapkan dalam skala besar untuk pertama kalinya.

Platform ini membagi wilayah penghasil jagung utama Tiongkok menjadi lebih dari 60.000 petak, yang masing-masing berukuran sekitar 5 km x 5 km.

Dengan bantuan teknologi penginderaan jarak jauh satelit dan algoritma lingkungan pertanian, sistem ini dapat menemukan wilayah pertumbuhan yang ideal untuk varietas jagung baru.

"Musim semi ini, kami telah merilis total 10 varietas (jagung) baru ke wilayah timur laut dan Huang-Huai-Hai. Dengan bantuan sistem penentuan posisi varietas jagung yang kami kembangkan secara independen, kami dapat secara akurat membuat peta yang merinci lokasi yang cocok untuk menanam setiap varietas jagung," kata Song Weibo, Kepala Departemen Inovasi Sains dan Teknologi di China National Seed Group.

Selain itu, mesin dan peralatan pertanian canggih telah digunakan di seluruh Tiongkok untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Di Distrik Pukou, Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu di Tiongkok timur, teknisi telah menguji coba pesawat nirawak yang baru dikembangkan.

Pesawat nirawak, yang dilengkapi dengan sistem pengenalan suara, dapat lepas landas dan melakukan tugas di atas lahan pertanian, setelah operator mengeluarkan instruksi secara lisan.

Di Kota Haining, Provinsi Zhejiang di Tiongkok timur, model AI telah digunakan dalam kegiatan pertanian musim semi.

Sejak setahun yang lalu, data pertanian dalam jumlah besar telah dimasukkan ke dalam model tersebut. Sekarang, model itu dapat memberikan saran tentang kegiatan pertanian hanya dalam beberapa detik.

"Tiongkok tengah mempercepat transisinya dari imitasi menjadi inovasi independen, dalam hal inovasi sains dan teknologi pertanian. Kekuatan produksi berkualitas baru di bidang pertanian tengah mempercepat pemberdayaan kegiatan pertanian tradisional, dengan tingkat produksi lahan, produktivitas tenaga kerja, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya yang meningkat pesat," ujar Tu Shengwei, Peneliti di Lembaga Penelitian Ekonomi Makro di Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional atau National Development and Reform Commission (NDRC).

Komentar

Berita Lainnya