
Jumat, 2 September 2022 7:59:6 WIB
Pendekatan geopolitik sebagai prioritas oleh Amerika Serikat ke kawasan Indo-Pasifik mengabaikan kompleksitas dan kebutuhan pembangunan kawasan tersebut
Sosial Budaya
Thomas Rizal
Gedung Putih, Washington, D.C., Amerika Serikat. (Xinhua/Liu Jie)
Pendekatan geopolitik sebagai prioritas oleh Amerika Serikat ke kawasan Indo-Pasifik mengabaikan kompleksitas dan kebutuhan pembangunan kawasan tersebut, demikian dikatakan seorang akademisi.
Zenel Garcia, lektor kepala bidang keamanan dan strategi nasional di United States Army War College, membuat pernyataan itu dalam sebuah artikel berjudul "Mengapa strategi Indo-Pasifik AS banyak kekurangan," yang diterbitkan baru-baru ini di Policy Forum.
Artikel tersebut menunjukkan bahwa rekonseptualisasi Asia-Pasifik yang dipimpin AS sebagai "Indo-Pasifik" sebagian didorong oleh pengakuan bahwa Samudra Hindia dan Pasifik kian terkait dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh kawasan tersebut.
"Namun, proses ini pada utamanya dibentuk oleh kecemasan AS mengenai posisi dominan militernya di kawasan itu, dengan referensi langsung terhadap kekuatan Tiongkok yang terus tumbuh," katanya.
Garcia mengatakan bahwa pengalaman Pasifik Selatan menunjukkan bahwa AS mengabaikan mitranya di Indo-Pasifik kecuali dinilai berguna untuk persaingan geopolitik dengan Tiongkok. Namun, "pendekatan yang mengutamakan persaingan" ini mengabaikan harapan negara-negara di kawasan tersebut akan masa depan mereka.
"Inilah mengapa ketika negara-negara itu menyerukan investasi atau komitmen yang dapat ditindaklanjuti untuk mitigasi perubahan iklim, banyak dari negara-negara tersebut memandang Tiongkok lebih mendengarkan daripada AS," tulis artikel itu.
"Tiongkok, setidaknya, menyediakan kebijakan pembangunan yang komprehensif untuk negara-negara ini."
Garcia menekankan bahwa selain masalah militer yang senantiasa penting, kebutuhan keamanan di sebagian besar dari kawasan itu secara intrinsik terkait dengan pembangunan ekonomi dan dampak perubahan iklim, yang merupakan masalah yang akan menentukan masa depan mereka dan kekhawatiran keamanan terbesar negara-negara tersebut.
Artikel itu menyimpulkan bahwa kebijakan Indo-Pasifik yang fungsi utamanya untuk melindungi kekuatan AS, alih-alih menyelesaikan masalah ini, tidak sesuai dengan tujuan yang diadopsinya, yakni untuk berkontribusi terhadap "kerja sama, stabilitas, kemakmuran, pembangunan, dan perdamaian di kawasan itu."
Pewarta: Xinhua
Komentar
Berita Lainnya
Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

Popularitas bersepeda di Tiongkok telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB

Umat Islam menampilkan Tari Rodat saat pawai memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Kampung Islam Kepaon Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB

Pada tahun 2021 proporsi baiknya kualitas air perairan sungai Yangtze 97 Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

Jumlah panda raksasa yang ditangkap di seluruh dunia telah mencapai 673 hampir dua kali lipat jumlah dari satu dekade lalu Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB

roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

Alunan biola Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

Proyek digitalisasi Gua Kuil Mati yang menelan investasi sebesar 3 Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB

Pemerintah Kota Shanghai Bekerjasama Dengan PBB Menggelar Berbagai Acara Untuk Merayakan Hari Kota Sedunia Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
