Selasa, 29 Juli 2025 12:26:10 WIB

Pihak Berwenang di Tiongkok Utara Intensifkan Upaya Penyelamatan dan Bantuan di tengah Hujan Lebat
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Truk pengangkut alat berat mengangkut para pengungsi (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Pihak berwenang di Tiongkok utara telah meningkatkan upaya bantuan setelah hujan deras memicu banjir, dengan Pusat Meteorologi Nasional mengeluarkan peringatan oranye untuk hujan badai.

Tiongkok memiliki sistem peringatan cuaca berkode warna empat tingkat, dengan warna merah mewakili peringatan paling parah, diikuti oleh oranye, kuning, dan biru.

Ibu kota Beijing telah dilanda hujan lebat sejak Minggu (27/7) malam, dengan curah hujan maksimum mencapai 290,5 milimeter di distrik Miyun dan Pinggu.

Biro meteorologi kota tersebut meningkatkan peringatan hujan badai dari oranye menjadi merah pada Senin(28/7) siang.

Waduk Miyun di pinggiran timur laut Beijing sejak saat itu telah meningkatkan debit air dan mengevakuasi penduduk di desa-desa hilir. Hingga pukul 14:00 pada hari Senin (28/7), total 30.391 penduduk telah direlokasi ke daerah yang lebih aman di seluruh Beijing.

Hujan deras telah merusak fasilitas listrik dan telekomunikasi di distrik utara Miyun, Huairou, dan Yanqing. Dinas terkait telah berupaya keras untuk memperbaiki fasilitas tersebut.

Sejauh ini, total 162 stasiun pangkalan di tiga distrik telah kembali beroperasi, dan pasokan listrik ke hampir 15.000 rumah tangga pada dasarnya telah pulih.

Di tengah hujan lebat yang mengguyur sebagian besar Provinsi Hebei, komisi nasional untuk pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan bencana meluncurkan tanggap darurat Tingkat IV untuk wilayah yang dilanda banjir pada hari Senin (28/7).

Tiongkok memiliki sistem tanggap darurat empat tingkat untuk pengendalian banjir, dengan Tingkat I sebagai yang paling parah.

Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional mengatakan pada hari Senin (28/7) bahwa mereka telah mengalokasikan 50 juta yuan (sekitar 114 miliar rupiah) untuk membantu upaya bantuan di Hebei.

Sementara itu, hujan deras mengguyur Distrik Jizhou di Kotamadya Tianjin pada hari Minggu (27/7), dengan curah hujan melebihi 200 milimeter di beberapa daerah pegunungan.

Hujan deras telah mengakibatkan evakuasi lebih dari 5.600 orang di distrik tersebut dan penutupan semua kawasan wisata, objek wisata pedesaan, dan hotel homestay.

Kementerian Sumber Daya Air Tiongkok pada hari Senin (28/7) mengumumkan banjir terbesar di Tiongkok untuk sungai-sungai besar pada tahun 2025 di Sungai Luanhe, yang terletak di Cekungan Sungai Haihe, Tiongkok utara.

Pada hari Senin (28/7) pukul 4.30, debit air masuk di Waduk Panjiakou di aliran utama Sungai Luanhe naik menjadi 2.270 meter kubik per detik, menurut Komisi Konservasi Air Sungai Haihe dari Kementerian Sumber Daya Air Tiongkok.

Debit air masuk maksimum sekitar 4.000 meter kubik per detik diperkirakan akan terjadi di Waduk Panjiakou pada Senin (28/7) malam. Waduk tersebut juga telah mulai mengalirkan air banjir.

Menurut Pusat Meteorologi Nasional Tiongkok, hujan lebat akan terus berlanjut di banyak wilayah di Tiongkok utara hingga Selasa (29/7). Sementara itu, curah hujan akan meningkat di timur laut Tiongkok dan wilayah timur Daerah Otonomi Mongolia Dalam.

Selain itu, Topan Co-May, topan kedelapan tahun ini yang melanda Tiongkok, diperkirakan akan mendarat di provinsi timur Zhejiang dan Jiangsu pada hari Rabu (30/7)dan membawa badai hujan ke wilayah pesisir.

Komentar

Berita Lainnya

Petani di wilayah Changfeng Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

banner
Pembalap Formula 1 asal Tiongkok Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

banner