Rabu, 22 Februari 2023 10:1:12 WIB
Sekutu Putin dukung Tiongkok lawan Barat
International
Antara/Endro

Arsip - Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev di Moskow, Rusia, 23 Oktober 2018. (ANTARA/Reuters/Maxim Shemeto/as)
JAKARTA, Radio Bharata Online - Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Nikolai Patrushev pada Selasa mengatakan bahwa Tiongkok adalah prioritas utama kebijakan luar negeri Rusia, sehingga kedua negara harus bersatu melawan Barat.
Menurut sebuah pernyataan dikutip dari Kantor Berita RIA Novosti, kepada diplomat senior Tiongkok Wang Yi, Patrushev menyampaikan bahwa Moskow juga mendukung posisi Beijing terhadap Taiwan, Hong Kong, dan Xinjiang.
Wang Yi dan Patrushev bertemu di Moskow, di tengah upaya Tiongkok untuk meningkatkan kekuatan diplomatiknya dalam mendorong penyelesaian damai di Ukraina.
Pertemuan itu dilakukan beberapa jam, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan keputusannya untuk menangguhkan partisipasi Moskow dalam perjanjian pembatasan senjata nuklir dengan Amerika Serikat.
Patrushev mengatakan, dalam konteks operasi yang dilancarkan oleh kelompok Barat untuk menahan Rusia dan Tiongkok, maka sangat penting bagi kedua negara untuk memperdalam kerja sama, dan interaksi Rusia-Tiongkok di wilayah internasional.
Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping, sebelumnya menandatangani kemitraan strategis "tanpa batas", hanya beberapa hari sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu.
Moskow bahkan telah menggencarkan hubungannya dengan Beijing, yang dianggapnya sebagai mitra anti-Barat yang kuat.
Namun, Putin pada tahun lalu secara terbuka harus mengakui kekhawatiran Xi terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
Ketika Putin menggunakan pidato nasionalnya pada Selasa lalu sebagai sarana untuk menyampaikan komitmennya, menjamin kemenangan Rusia di Ukraina, Presiden Xi diperkirakan akan menyampaikan "pidato perdamaian" di Beijing pada Jumat mendatang, saat perayaan satu tahun invasi Rusia.
Sementara Wang dijadwalkan bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Rabu, sebagai bagian dari kunjungannya ke Moskow, pemberhentian terakhir dalam lawatannya ke negara Eropa. Dan Kremlin tidak menutup kemungkinan bahwa Wang juga bisa saja berjumpa dengan Putin. (Antara)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
