Kamis, 29 Juli 2021 9:48:19 WIB
Serangan roket kembali terjadi di ibu kota Baghdad
Sosial Budaya
Angga Mardiansyah
Ilustrasi -- Kedutaan Besar AS di Baghdad, Irak (dok. Getty Images via AFP/JOHN MOORE)
Serangan roket kembali terjadi di ibu kota Baghdad, Irak, dengan Zona Hijau yang dijaga ketat menjadi targetnya. Dua roket ditembakkan ke zona yang menjadi lokasi Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) itu pada Kamis (29/7) pagi waktu setempat.
Seperti dilansir AFP, Kamis (29/7/2021), sumber keamanan Irak menuturkan kepada Reuters bahwa sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa atau kerusakan akibat serangan roket tersebut.
Serangan roket terbaru itu terjadi saat Perdana Menteri (PM) Mustafa al-Kadhemi terbang pulang usai kunjungan ke Washington DC. Pada Senin (26/7) waktu setempat, Presiden AS, Joe Biden, mengumumkan kesepakatan dengan PM Kadhemi soal diakhirinya operasi tempur militer AS di Irak pada akhir tahun ini.
Belum ada pihak maupun kelompok tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket tersebut.
Hanya satu serangan sejak pekan pertama bulan Juli, yakni sebuah serangan drone pada Sabtu (24/7) lalu yang menargetkan sebuah pangkalan udara di wilayah Kurdistan Irak. Tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan akibat serangan itu.Namun diketahui bahwa serangan terhadap kepentingan AS di Irak dilancarkan nyaris setiap hari dalam beberapa bulan terakhir, yang disalahkan pada kelompok bersenjata pro-Iran. Serangan semacam itu sedikit berkurang beberapa pekan menjelang kunjungan PM Kadhemi ke AS.
Sementara itu, dalam pernyataan di Gedung Putih, Biden menyatakan bahwa hubungan AS dan Irak akan memasuki babak baru dengan tentara AS menuntaskan misi tempur di negara itu pada akhir tahun ini.
Di tengah ancaman kemunculan kembali kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dan pengaruh kuat Iran di Baghdad, Biden menekankan bahwa AS tetap 'berkomitmen pada kerjasama keamanan', sementara Kadhemi menegaskan kembali 'kemitraan strategis' kedua negara.
Pengumuman itu disambut baik oleh Conquest Alliance, sayap politik jaringan paramiliter Hashed-al-Shaabi di Irak yang didominasi oleh kelompok pro-Iran.
Namun faksi-faksi garis keras di Irak masih mengkhawatirkan perubahan itu hanyalah dalih saja.detiknews
Komentar
Berita Lainnya
Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

Popularitas bersepeda di Tiongkok telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB

Umat Islam menampilkan Tari Rodat saat pawai memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Kampung Islam Kepaon Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB

Pada tahun 2021 proporsi baiknya kualitas air perairan sungai Yangtze 97 Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

Jumlah panda raksasa yang ditangkap di seluruh dunia telah mencapai 673 hampir dua kali lipat jumlah dari satu dekade lalu Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB

roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

Alunan biola Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

Proyek digitalisasi Gua Kuil Mati yang menelan investasi sebesar 3 Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB

Pemerintah Kota Shanghai Bekerjasama Dengan PBB Menggelar Berbagai Acara Untuk Merayakan Hari Kota Sedunia Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
