Jumat, 16 September 2022 8:29:9 WIB

Wakil Menteri Ekologi dan Lingkungan Tiongkok

Tiongkok

Adelia Astari

BEIJING, Radio Bharata Online - Wakil Menteri Ekologi dan Lingkungan Tiongkok, Zhao Yingmin mengatakan, Tiongkok telah membuat kemajuan luar biasa dalam menerapkan Amandemen Kigali pada protokol Montreal tentang “Zat yang Merusak Lapisan Ozon”. Pernyataan ini disampaikan pada hari Jumat (16/09/2022), pada saat acara perayaan untuk peringatan 35 tahun Protokol dan Hari Internasional ke-28 untuk Pelestarian Lapisan Ozon di Beijing.

Mengingat dampak nolnya terhadap penipisan lapisan ozon, hidrofluorokarbon juga dikenal sebagai HFC, saat ini digunakan sebagai pengganti beberapa zat tersebut. Amandemen Kigali dibuat pada tahun 2016 untuk secara bertahap mengurangi konsumsi dan produksi HFC yang sangat menyebabkan penipisan gas rumah kaca.

HFC saat ini merupakan zat yang paling umum digunakan dalam kulkas dan pendingin udara.

“Dengan berlakunya Amandemen Kigali di Tiongkok pada 15 September 2021, hal ini menandakan babak baru Tiongkok dalam mensinergikan perlindungan lapisan ozon dan mengatasi perubahan iklim,” ujar Zhao Yingmin dikutip dari China Daily.

Kementerian Ekologi dan Lingkungan Tiongkok  bersama dengan empat badan pemerintah pusat lainnya, termasuk Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, telah memasukkan HFC ke dalam daftar zat perusak ozon yang dibatasi dan zat yang dikendalikan untuk impor dan ekspor.

Hingga saat ini, Tiongkok telah menyelesaikan proses pemeriksaan dan persetujuan untuk 20.000 bisnis impor dan ekspor yang berkaitan dengan zat tersebut.

Tiongkok juga telah melarang perusahaan untuk secara langsung mengeluarkan HFC-23 sebagai produk sampingan sejak 15 September tahun lalu. Ia menambahkan bahwa mereka harus menghancurkan zat tersebut semaksimal mungkin.

Mulai tahun ini, Tiongkok telah membatasi produksi lima HFC utama disertai larangan dalam meningkatkan kapasitas produksi zat tersebut.

Komentar