Jumat, 23 September 2022 9:39:48 WIB

Arab Saudi

Sosial Budaya

Redaksi

DUBAI, Radio Bharata Online -- Arab Saudi, Kamis (22/9/2022), mengatakan akan meluncurkan program pelatihan, dengan tujuan mengirim astronotnya sendiri, termasuk seorang wanita ke luar angkasa pada tahun depan.

Kerajaan Arab Saudi secara aktif mempromosikan sains dan teknologi sebagai bagian dari rencana Visi 2030 yang luas, untuk merombak ekonominya dan mengurangi ketergantungannya pada minyak.

Rencana tersebut, yang diperjuangkan oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, juga menyerukan integrasi yang lebih besar bagi perempuan, ke dalam angkatan kerja di negara Muslim konservatif itu. Arab Saudi telah mencabut larangan mengemudi bagi wanita pada tahun 2018.

Dilansir dari ABC News (22/9/2022), Komisi Luar Angkasa Saudi dalam sebuah pernyataan menyebutkan, Program Astronot Saudi, yang merupakan bagian integral dari Visi ambisius Kerajaan 2030, akan mengirim astronot Saudi ke luar angkasa, untuk membantu melayani umat manusia dengan lebih baik.

Orang Arab atau Muslim pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa adalah Pangeran Sultan bin Salman dari Arab Saudi, saudara tiri dari putra mahkota, dan seorang pilot angkatan udara, yang merupakan bagian dari misi Discovery NASA pada tahun 1985.

Dia kemudian menjabat sebagai kepala Komisi Luar Angkasa Saudi dari 2018 hingga 2021.  Setelah itu Sultan Bin Salman ditunjuk sebagai penasihat Raja Salman.

Sementara Uni Emirat Arab (UAE) yang bertetangga, juga memiliki program luar angkasa terkemuka di dunia Arab, setelah meluncurkan penyelidikan ke orbit Mars pada Februari 2021. UEA berencana untuk meluncurkan penjelajah bulan pertamanya pada November.

Jika misi bulan ini berhasil, UEA dan Jepang yang menyediakan pendarat, akan bergabung dengan jajaran AS, Rusia dan Tiongkok, sebagai negara yang telah lebih dahulu menempatkan pesawat ruang angkasanya di permukaan bulan.

Komentar