Singapura, Bharata Online - Dalam kerangka Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), Tiongkok mempercepat mobilitas cerdas dan mendorong inovasi industri di seluruh kawasan Asia-Pasifik, dengan terobosan dalam teknologi otonom dan robotika bertenaga AI yang menyuntikkan momentum baru ke dalam ekonomi global.
KTT APEC dijadwalkan dimulai pada 1 November 2025 di Gyeongju, Republik Korea (ROK).
Teknologi tanpa pengemudi yang dikembangkan Tiongkok telah membentuk kembali mobilitas perkotaan di seluruh Asia Tenggara. Di sebuah kawasan permukiman di timur laut Singapura, bus antar-jemput otonom yang dilengkapi dengan teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan Tiongkok saat ini sedang menjalani uji coba jalan.
Proyek ini dijadwalkan untuk diluncurkan secara resmi awal tahun depan, mengintegrasikan solusi tanpa pengemudi Tiongkok ke dalam kehidupan perkotaan sehari-hari di Singapura dan menawarkan pengalaman perjalanan yang lebih cerdas, lebih aman, dan lebih ramah lingkungan bagi penduduknya.
"Bus robot kami telah beroperasi di Resorts World Sentosa selama hampir satu tahun. Dan sejak Juli tahun ini, kami telah beroperasi sepenuhnya tanpa pengemudi. Dan ini menunjukkan kemampuan teknologi dan pengetahuan operasional kami dalam mengoperasikan EV di jalan raya umum Singapura," kata Xu Kaixin, Manajer Umum Cabang Singapura sebuah perusahaan Tiongkok.
Sebagai anggota APEC, Daerah Administratif Khusus (SAR) Hong Kong di Tiongkok juga memajukan inovasi sains-teknologi dengan fokus pada terobosan-terobosan lokal.
Salah satu pencapaian yang menonjol adalah peluncuran robot berkaki empat AI pertama yang dikembangkan sendiri di Hong Kong oleh Center for Logistics Robotics, yang dijuluki "anjing robot" karena kelincahannya, keterampilan menaiki tangga, dan kemampuan operasionalnya yang cerdas.
"Pertama-tama, kami bertujuan untuk layanan pengiriman jarak dekat logistik pintar. Kami ingin menjajaki kemungkinan adanya peluang bagi anjing robot di berbagai industri, termasuk jasa dan perawatan lansia di masa depan," kata Liu Yunhui, Direktur Hong Kong Center for Logistics Robotics.
"APEC selalu mendorong pengembangan manufaktur cerdas. Ke depannya, Hong Kong ingin memperkuat kerja samanya dengan APEC dalam hal ini, bersama-sama memajukan industrialisasi baru global," ujar Lillian Cheong, Wakil Menteri Inovasi, Teknologi, dan Industri Daerah Administratif Khusus Hong Kong.