Rabu, 20 Oktober 2021 0:25:26 WIB
Israel Setujui 4 Ribu Warga Palestina Jadi Penduduk di Tepi Barat
Sosial Budaya
Agsan
Ilustrasi warga Palestina di Tepi Barat (Foto: REUTERS/Mussa Qawasma)
Jerusalem - Israel menyetujui pendaftaran sekitar 4 ribu warga Palestina sebagai penduduk Tepi Barat. Para warga Palestina itu diketahui telah tinggal selama bertahun-tahun di wilayah yang diduduki Israel tanpa status resmi. "Keputusan itu mempengaruhi 2.800 mantan penduduk Jalur Gaza yang meninggalkan kantong itu setelah militan Islam Hamas merebutnya dalam pertempuran internal Palestina pada 2007," kata kantor penghubung COGAT Israel untuk Palestina, seperti dilansir Reuters, Selasa (19/10/2021).
"Sekitar 1.200 warga Palestina lainnya, di antaranya pasangan tidak berdokumen dan anak-anak penduduk Tepi Barat, juga akan menerima status resmi," tambahnya.
Persetujuan itu akan memungkinkan warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat itu untuk menerima kartu identitas. Hal tersebut akan memungkinkan mereka untuk melakukan perjalanan melalui pos pemeriksaan militer Israel di Tepi Barat, daerah yang direbut dalam perang 1967. Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dalam Twitter-nya mengatakan dia menyetujui 4.000 pendaftaran tempat tinggal sebagai isyarat kemanusiaan. Selain itu, keputusan itu juga diambil sebagai bagian dari kebijakan untuk memperkuat ekonomi dan meningkatkan kehidupan warga Palestina di Tepi Barat.
Gantz memberikan persetujuan baru sekitar tujuh minggu setelah mengadakan pembicaraan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di kota Ramallah, Tepi Barat. Pertemuan itu adalah pertemuan tingkat tertinggi antara Abbas dan seorang menteri Israel yang diumumkan kepada publik sejak pemerintah baru Israel dibentuk pada Juni.
Hussein Al Sheikh, seorang pejabat senior Otoritas Palestina (PA) di Tepi Barat, mengatakan bahwa 4.000 orang itu memperoleh hak kewarganegaraan mereka dan akan menerima kartu identitas. Di bawah kesepakatan perdamaian sementara Israel-Palestina yang kemudian melahirkan PA di Tepi Barat, Israel berkomitmen untuk menyetujui residensi 4.000 warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza setiap tahun di bawah program reunifikasi keluarga.
Israel sebelumnya sempat menangguhkan persetujuan ketika pemberontakan Palestina meletus pada tahun 2000. Israel memberikan sekitar 32.000 izin reunifikasi pada tahun 2008 dan 2009, tetapi sebagian besar dibekukan, kecuali segelintir kasus kemanusiaan.
Komentar
Berita Lainnya
Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

Popularitas bersepeda di Tiongkok telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB

Umat Islam menampilkan Tari Rodat saat pawai memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Kampung Islam Kepaon Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB

Pada tahun 2021 proporsi baiknya kualitas air perairan sungai Yangtze 97 Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

Jumlah panda raksasa yang ditangkap di seluruh dunia telah mencapai 673 hampir dua kali lipat jumlah dari satu dekade lalu Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB

roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

Alunan biola Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

Proyek digitalisasi Gua Kuil Mati yang menelan investasi sebesar 3 Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB

Pemerintah Kota Shanghai Bekerjasama Dengan PBB Menggelar Berbagai Acara Untuk Merayakan Hari Kota Sedunia Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
