Yunnan, Radio Bharata Online - Pelayaran internasional di Sungai Lancang-Mekong -- jalur perdagangan utama bagi Tiongkok dan negara-negara Asia Tenggara, yang menghubungkan Provinsi Yunnan dengan ekonomi hilir -- mengalami lonjakan pada paruh pertama tahun 2025, menurut data terbaru dari Bea Cukai Kunming.

Volume kargo impor dan ekspor di sepanjang sungai mencapai 125.700 ton, menandai peningkatan tahunan sebesar 92,8 persen. Total nilai perdagangan barang yang dikirim melalui sungai tersebut tercatat lebih dari 1,5 miliar yuan (sekitar 3,4 triliun rupiah), naik 136,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menurut Bea Cukai Kunming.

Dikenal sebagai "Jalur Air Emas" yang menghubungkan Tiongkok dengan Laos, Myanmar, Thailand, Kamboja, dan Vietnam, jalur pelayaran internasional Lancang-Mekong telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Perkembangan itu telah berkontribusi dalam meningkatkan perdagangan dan pertukaran antarmasyarakat di antara negara-negara anggota Subkawasan Mekong Raya (GMS), termasuk Laos, Kamboja, Tiongkok, Myanmar, Thailand, dan Vietnam, serta menyuntikkan momentum baru ke dalam pengembangan Prakarsa Sabuk dan Jalan yang berkualitas tinggi.