Kamis, 24 Juli 2025 11:29:19 WIB
Bahaya Perut Buncit untuk Kesehatan
Kesehatan
Halodoc - AP Wira

Ilustrasi
JAKARTA, Radio Bharata Online - Dulu, perut buncit diidentikan dengan kemakmuran. Namun, pada era modern ini, perut buncit berarti pertanda bahwa orang tersebut kurang sadar terhadap pola hidup sehat. Tumpukan lemak di perut harus diwaspadai semua orang, karena berarti juga mengumpulkan bahaya perut buncit yang akan mengganggu kesehatan tubuh.
Penumpukan lemak di bagian perut ini terdiri dari dua macam, yaitu lemak subkutan dan lemak viseral. Lemak subkutan adalah lemak yang berada di bawah kulit, dapat dicubit, dan terlihat. Sedangkan lemak viseral berada di sekitar organ dalam tubuh sehingga tidak terlihat. Lemak viseral berbahaya karena dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu dan sangat sulit dihilangkan.
Penyebab Perut Buncit
Perut buncit terjadi karena asupan makanan yang melebihi energi yang diperlukan untuk aktivitas fisik. Jika kamu makan terlalu banyak apalagi makanan yang tinggi gula dan kolesterol juga kurang berolahraga, tubuh akan menumpuk lemak di tubuh terutama di perut.
Kurang tidur, kebiasaan mengonsumsi alkohol, dan stres juga dapat berpengaruh terhadap penyebab perut buncit. Usia tua dan tidak seimbangnya hormon pada wanita menopause juga dapat menimbulkan perut buncit.
Bahaya Perut Buncit
Perut buncit dapat diukur dari lingkar pinggang. Jika lingkar pinggang melebihi dari 88 cm untuk perempuan dan 102 cm bagi laki-laki, kamu harus mulai berjaga-jaga. Karena semakin tinggi lemak viseral dalam perut atau semakin besar lingkar pinggang, maka risiko terkena penyakit kronis meningkat, yaitu:
1. Penyakit Jantung dan Stroke
Perut buncit dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Hal itu terjadi karena lemak viseral yang menumpuk, sehingga memicu peradangan dan berisiko menimbulkan penyakit jantung. Lemak viseral yang membuat perut buncit adalah penghasil racun tubuh yang bekerja aktif, bukan hanya disimpan.
Pada lemak viseral terdapat komponen kimiawi yaitu sitokin. Sitokin adalah zat yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami penyakit jantung. Selain itu, tingginya lemak viseral juga berhubungan dengan tingginya kolesterol LDL (lemak jahat) di dalam tubuh. Kolesterol LDL yang menyumbat bagian pembuluh darah di otak dapat menimbulkan stroke.
2. Diabetes Tipe 2
Perut buncit yang dikarenakan tumpukan lemak viseral dapat mengganggu kerja insulin dan akhirnya memiliki risiko diabetes tipe 2. Hal tersebut bisa saja terjadi meskipun tidak memiliki riwayat keluarga yang mengidap diabetes melitus.
Tumpukan lemak viseral menghasilkan retinol-binding protein yang dapat meningkatkan resistensi insulin. Sehingga, seseorang dengan perut buncit memiliki risiko dapat mengalami diabetes melitus yang lebih tinggi. Tentu bahaya perut buncit yang satu ini tidak boleh diabaikan.
3. Tekanan Darah Tinggi
Perut buncit dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat. Dikutip dari American College of Cardiology, disebutkan bahwa keberadaan seseorang dengan perut buncit dapat meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi lebih besar 22 persen dibandingkan dengan yang tidak memiliki perut buncit.
Lemak viseral dapat meningkatkan tekanan darah dengan cara memengaruhi kondisi ginjal. Lemak viseral berada pada organ-organ dalam di rongga perut, termasuk di sekitar ginjal dan kelenjar adrenal. Keduanya adalah organ penting untuk mengatur tekanan darah. Tekanan dari lemak viseral dapat memengaruhi peningkatan tekanan darah.
4. Kanker
Dampak perut buncit juga dapat menyebabkan kanker. Tumpukan lemak viseral akan menghasilkan sitokin, sehingga menimbulkan peradangan di dalam tubuh. Peradangan tersebut memicu berubahnya sel sehat menjadi sel kanker. Jenis kanker yang sering terjadi karena perut buncit adalah kanker payudara dan kolorektal.
Para peneliti mengungkapkan bahwa lemak viseral juga menghasilkan fibroblast growth factor-2 (FG2) lebih banyak dibandingkan dengan lemak subkutan. Zat FG2 ini akan mendorong sel-sel tubuh yang masih normal berubah menjadi sel kanker. Karena itu, lemak viseral yang menyebabkan perut buncit dianggap menjadi jenis lemak yang paling berbahaya. [halodoc]
Komentar
Berita Lainnya
Singapura dihadang subvarian Omicron baru yakni XBB Yang kembali meningkat hingga melampaui 9 ribu kasus per hari Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB

Presiden RI Joko Widodo mengatakan pandemi COVID-19 tidak hanya menjadi masalah kesehatan global yang besar Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB

Tidak jarang beredar mitos terkait penyebab kanker payudara pada wanita Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB

Terkait laporan adanya 192 kasus gagal ginjal akut misterius di Indonesia Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB

Dalam upaya menangani kasus gagal ginjal akut pada anak Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB

Banyak orang merasa menurunkan berat badan begitu sulit Memutuskan apa yang harus dimasak setiap hari juga sulit Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

Delta Sungai Yangtze kini menjadi salah satu pusat ekonomi di Tiongkok Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB