Jumat, 5 Mei 2023 9:44:53 WIB
Belum lama ini produk mi instan Indomie Rasa Ayam Spesial ditarik dari pasaran di Taiwan dan Malaysia karena mengandung etilen oksida
Kesehatan
Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online

Produk mi instan Indomie Rasa Ayam Spesial ditarik dari pasaran di Taiwan dan Malaysia karena mengandung etilen oksida, yakni zat kimia pemicu kanker. (Istockphoto/estebanmiyahira)
Radio Bharata Online - Belum lama ini produk mi instan Indomie Rasa Ayam Spesial ditarik dari pasaran di Taiwan dan Malaysia karena mengandung etilen oksida, yakni zat kimia pemicu kanker.
Sebenarnya, berapa batas aman etilen oksida yang diizinkan ada pada makanan?
Pada 2022 silam, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan regulasi soal paparan etilen oksida atau EtO dan turunannya yang diizinkan ada pada makanan.
Aturan itu tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 229 tahun 2022 tentang Pedoman Mitigasi Risiko Kesehatan Senyawa Etilen Oksida.
Dalam keterangannya disebutkan, bahwa paparan residu pestisida atau etilen oksida ini harus sesuai dengan konsumsi harian manusia. Dalam hitungannya, diperoleh angka sebesar 0,01 mg paparan etilen oksida yang diizinkan pada produk mi, pasta, dan mi instan.
"Berdasarkan perhitungan, maka manajer risiko memutuskan menetapkan batas maksimal residu pada pangan olahan untuk EtO sebesar 0,01 mg/kg," mengutip pernyataan pada aturan tersebut.
Sementara itu, Taiwan dan Malaysia tidak memberikan takaran spesifik akan jumlah etilen oksida yang diizinkan. Namun di negara-negara Uni Eropa, etilen oksida dilarang dalam produk pangan.
Menurut ahli gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga Dominikus Raditya Atmaka, tiap negara memiliki regulasi berbeda menyoal batas kandungan etilen oksida pada produk pangan.
Ia menilai kalau setiap negara memiliki regulasinya masing-masing terkait batas aman bahan makanan untuk setiap sajian. Hal ini tergantung akan tingkat kesehatan populasi dan jenis penyakit yang lazim ada dalam negara tersebut. Maka bisa saja kadar di Indonesia akan aman, namun tidak di negara lain.
Akan tetapi, ia mengebut konsumsi etilen oksida dalam jumlah kecil tidak akan memberikan dampak buruk untuk kesehatan.
"Jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan sering maka dapat menyebabkan kerusakan organik seperti sirosis hati dan lainnya," ujarnya, dikutip dari CNN Indonesia.com.
Sementara itu, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mengklaim produk Indomie sudah memenuhi standar keamanan pangan lokal dan internasional.
Melalui sebuah keterangan resmi, Direktur ICBP Taufik Wiraatmadja mengatakan produknya telah diekspor ke berbagai negara selama lebih dari 30 tahun. Perusahaan pun, lanjutnya, memastikan produk sesuai aturan dan pedoman keamanan pangan baik yang berlaku di Indonesia maupun negara tujuan ekspor.
"Kami tegaskan sesuai dengan keterangan yang dikeluarkan oleh BPOM RI, mi instan Indomie kami aman untuk dikonsumsi," imbuhnya.
Komentar
Berita Lainnya
Singapura dihadang subvarian Omicron baru yakni XBB Yang kembali meningkat hingga melampaui 9 ribu kasus per hari Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB

Presiden RI Joko Widodo mengatakan pandemi COVID-19 tidak hanya menjadi masalah kesehatan global yang besar Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB

Tidak jarang beredar mitos terkait penyebab kanker payudara pada wanita Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB

Terkait laporan adanya 192 kasus gagal ginjal akut misterius di Indonesia Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB

Dalam upaya menangani kasus gagal ginjal akut pada anak Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB

Banyak orang merasa menurunkan berat badan begitu sulit Memutuskan apa yang harus dimasak setiap hari juga sulit Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

Delta Sungai Yangtze kini menjadi salah satu pusat ekonomi di Tiongkok Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB