Kamis, 25 Agustus 2022 4:21:15 WIB

Menurut sebuah laporan Joint Research Centre

Sosial Budaya

Endro Maryono

Radio Bharata Online - Menurut sebuah laporan Joint Research Centre, layanan sains dan ilmu pengetahuan Komisi Eropa, hampir dua pertiga wilayah Eropa terancam oleh kekeringan ekstrem.

Juru bicara Komisi Eropa Johannes Bahrke, hari Selasa (23/08/2022) mengatakan, Kekeringan ini mungkin yang terburuk "setidaknya selama 500 tahun".

Dilansir dari DW.com, merujuk pada laporan Uni Eropa yang dirilis Senin (22/08/2022), Bahrke mengatakan, bahwa ini tentu saja baru penilaian awal, dan masih perlu mengkonfirmasi dengan data-data mutakhir di akhir musim.

Menurut laporan tersebut, 47 persen wilayah Eropa berada dalam kondisi status peringatan, dengan defisit kelembaban tanah yang tinggi. Selanjutnya 17 persen berada dalam kondisi status di mana vegetasi sudah terpengaruh.

Jarangnya hujan dan gelombang panas berturut-turut yang dimulai pada bulan Mei lalu, telah mempengaruhi debit sungai dan ketinggian air.

Laporan itu juga menyebutkan, kekeringan parah yang mempengaruhi banyak wilayah Eropa sejak awal tahun, telah semakin meluas dan memburuk pada awal Agustus. Kondisi kekeringan ini telah berdampak pada jalur transportasi air, pembangkit listrik dan hasil panen tertentu di Eropa.

Ketinggian air yang terus turun, memaksa kapal-kapal mengurangi muatan mereka di jalur air utama seperti di sungai Rhein. Berkurangnya volume air juga berdampak buruk pada sektor energi, baik untuk pembangkit listrik tenaga air, maupun pembangkit listrik lain yang menggunakan air sungai untuk sistem pendinginannya.

Daerah dengan kondisi terburuk adalah kawasan yang sudah terkena dampak kekeringan pada musim semi 2022 - termasuk Italia utara, Prancis tenggara, dan beberapa daerah di Hungaria dan Rumania.

Komentar