Selasa, 13 Mei 2025 15:55:33 WIB

Tiongkok Kembangkan Kurikulum AI untuk Cakup Pendidikan Dasar secara Menyeluruh
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Seorang siswa menggunakan komputer (CMG)

Shenzhen, Radio Bharata Online - Tiongkok akan membangun sistem pendidikan AI berjenjang yang mencakup sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas untuk membimbing siswa dari kesadaran kognitif dasar hingga inovasi teknologi praktis, menurut dokumen kebijakan yang diluncurkan pada hari Senin (12/5).

Di tingkat sekolah dasar, Kementerian Pendidikan Tiongkok atau Ministry of Education (MOE) memprioritaskan literasi AI melalui paparan teknologi dasar, seperti pengenalan suara dan klasifikasi gambar.

Berlandaskan landasan ini, siswa sekolah menengah pertama akan memperdalam pemahaman mereka tentang logika AI, meneliti proses pembelajaran mesin, dan mengembangkan pemikiran kritis untuk mengidentifikasi misinformasi dalam keluaran AI generatif.

Beralih ke pendidikan menengah atas, fokus bergeser ke inovasi terapan. Siswa akan menggunakan pengetahuan AI yang terkumpul untuk merancang dan menyempurnakan model algoritme AI, sekaligus mengembangkan pemikiran sistem interdisipliner.

Untuk mencapai tujuan tersebut, MOE akan mengintegrasikan kompetensi mengajar yang didukung AI ke dalam kerangka pelatihan guru. Selain itu, ia mengamanatkan sekolah untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai usia dengan praktik pengajaran berjenjang yang selaras dengan tahap perkembangan kognitif.

Terutama, MOE menggarisbawahi potensi pedagogis AI generatif. "Guru dapat memberdayakan perangkat AI generatif untuk membangun pengajaran interaktif dan menciptakan pengalaman belajar yang mendalam," kata seorang pejabat yang mengawasi pendidikan dasar.

Pejabat tersebut juga menyerukan penguatan pemikiran logis dan inovatif siswa melalui ekosistem pembelajaran interaktif bertenaga AI generatif.

Sementara itu, MOE melarang siswa mengirimkan konten yang dihasilkan AI sebagai karya akademis atau tanggapan ujian. Pada saat yang sama, hal itu menuntut guru untuk menumbuhkan kapasitas siswa untuk berpikir kritis terhadap keluaran AI, dengan demikian mendorong keterlibatan autentik dalam pemrosesan informasi.

Komentar

Berita Lainnya