Sabtu, 19 April 2025 9:18:19 WIB
Jantung Buatan Terkecil Ditanamkan Pada Anak Laki-Laki
Kesehatan
Endro

Seorang pekerja medis dari Rumah Sakit Wuhan Union membandingkan ukuran jantung buatan dengan tutup botol air plastik, dalam konferensi pers pada hari Selasa. [LIU KUNWEI/FOR CHINA DAILY]
HUBEI, Radio Bharata Online - Dokter Tiongkok telah berhasil menanamkan jantung buatan terkecil dan teringan di dunia berteknologi levitasi magnetik, ke tubuh seorang anak laki-laki berusia 7 tahun, yang memberinya lebih banyak waktu untuk menunggu transplantasi jantung.
Dengan berat 45 gram dan diameter hanya 2,9 sentimeter, perangkat mungil seukuran tutup botol plastik ini, beratnya sekitar setengah dari berat pompa jantung bertenaga maglev terkecil, yang dirancang untuk orang dewasa.
Rumah Sakit Union yang berafiliasi dengan Tongji Medical College di Universitas Sains dan Teknologi Huazhong di Wuhan, provinsi Hubei, mengatakan pada hari Selasa, bahwa anak laki-laki itu sekarang dalam kondisi stabil dan menunggu perawatan lebih lanjut, setelah operasi yang dilakukan pada tanggal 30 Maret.
Anak laki-laki itu, dari provinsi Shandong, didiagnosis pada bulan Mei dengan penyakit otot jantung parah, yang dikenal sebagai kardiomiopati dilatasi, yang dengan cepat berkembang menjadi gagal jantung stadium akhir, yang hanya dapat diatasi dengan transplantasi jantung yang sesungguhnya.
Saat tiba di rumah sakit di Wuhan bulan lalu untuk mencari perawatan, anak laki-laki itu mulai menunjukkan kesulitan bernapas. Namun, transplantasi jantung segera tidak mungkin dilakukan, karena golongan darahnya yang langka, dan terbatasnya ketersediaan jantung donor.
Setelah memperoleh persetujuan dari keluarganya setelah berdiskusi secara menyeluruh, Dong Nianguo, kepala bedah kardiovaskular di rumah sakit tersebut, dan timnya memutuskan untuk menanamkan jantung buatan kecil, untuk memberi anak laki-laki itu lebih banyak waktu untuk hidup, sambil menunggu jantung yang cocok untuk transplantasi.
Operasi memakan waktu sekitar lima jam, dan anak laki-laki tersebut kembali bernapas secara otonom pada hari kedua setelah operasi selesai. Ia dipindahkan ke bangsal isolasi untuk rehabilitasi tiga hari kemudian.
Dia adalah anak kedua yang menerima perangkat tersebut di rumah sakit Wuhan Union. Pasien pertama, berusia 10 tahun, menjalani pemasangan implan pada akhir tahun 2024 dan kini dalam kondisi stabil. (chinadaily)
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB

Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB

Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB

Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB

Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB

Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB

Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB

Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB

Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB

WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB

Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB

5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB

5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB

Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB