Kamis, 6 Februari 2025 11:43:33 WIB

Keahlian Tiongkok Membantu Memulihkan Monumen Yang Rusak Di Nepal
Sosial Budaya

Endro

banner

Menara Basantapur pascagempa bumi dan bangunan-bangunan di sekitarnya di Kathmandu, ibu kota Nepal, pada tahun 2016. [Foto disediakan untuk China Daily]

KATHMANDU, Radio Bharata Online - Berkat upaya bersama para ahli konservasi Tiongkok dan Nepal dalam memulihkan Situs Warisan Dunia, menara Basantapur yang ikonik di Nepal kembali menyambut pengunjung dari seluruh dunia, karena kembali berdiri tegak dengan segala kemegahannya, setelah rusak parah selama hampir 10 tahun akibat gempa bumi dahsyat,

Sun Rongfen, 56 tahun, dari provinsi Hebei, Tiongkok Utara, adalah salah satu anggota utama tim, yang mengerjakan proyek restorasi tersebut. Selama delapan tahun, ia dan rekan-rekannya menghabiskan banyak waktu di Nepal, bekerja dengan tekun, dan bekerja sama erat dengan rekan-rekan dari Nepal, untuk menyelesaikan tugas yang sangat menantang, dalam proses memperkuat persahabatan bilateral antarmasyarakat kedua negara.

Sun adalah orang yang bertanggung jawab atas survei dan perancangan proses restorasi Menara Basantapur sembilan lantai, dan bangunan pelengkapnya di Durbar Square di Kathmandu.

Bagi Sun, merupakan kehormatan besar untuk berpartisipasi dalam proyek restorasi, tidak hanya karena ini merupakan situs warisan budaya yang penting, tetapi juga karena dia dan anggota tim, menjalin persahabatan yang erat dengan masyarakat Nepal.

Pada tanggal 25 April 2015, Menara Basantapur dan bangunan di sekitarnya rusak parah akibat gempa berkekuatan 8,1 skala Richter, yang menghancurkan negara Himalaya tersebut.

Sun mengisahkan, dirinya telah bekerja di bidang pemeliharaan bangunan kuno selama lebih dari tiga dekade. Maka melihat peninggalan budaya dengan sejarah panjang hancur oleh gempa bumi, baginya sungguh menyedihkan. Sun juga merasa sangat bertanggung jawab untuk memulihkannya ke keadaan semula.

Menara Basantapur dan bangunan pelengkapnya ditetapkan sebagai bagian dari Lembah Kathmandu, yang tercantum dalam Daftar Warisan Dunia pada tahun 1979. Dibangun antara abad ke-17 dan ke-18, kompleks ini terdiri dari halaman persegi empat lantai, dan empat menara yang terletak di keempat sudutnya.

Itu merupakan bagian penting dari Istana Hanuman Dhoka, yang berfungsi sebagai istana kerajaan Dinasti Malla (1328-1768 Masehi) dan Dinasti Shah (1768-2008 Masehi) di Nepal. (China Daily)

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner