Kirgistan, Radio Bharata Online - Sebuah proyek Program Pangan Dunia (WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang didukung oleh Tiongkok, telah menyediakan makanan hangat bagi lebih dari 100.000 anak di Kirgistan sepanjang tahun ini, berinvestasi dalam masa depan yang lebih cerah bagi puluhan ribu siswa muda.
Dilshod Ismanaliev bekerja sebagai Kepala Kantor Osh untuk WFP PBB di Kirgistan, yang bertanggung jawab atas program makanan sekolah PBB di wilayah selatan negara itu. Pekerjaannya meliputi pengawasan ratusan sekolah, menempuh ribuan kilometer jalan, melakukan puluhan inspeksi kualitas, dan memimpin tim ahli yang lengkap dalam kolaborasi harian mereka.
Dibesarkan di wilayah Osh, Ismanaliev masih memiliki kenangan tentang bagaimana teman-temannya kesulitan fokus di kelas karena melewatkan sarapan. Kenangan ini mendorong tekadnya untuk memastikan anak-anak memiliki akses terhadap makanan, menginspirasi upayanya untuk menyediakan makanan di meja makan mereka saat dewasa.
Proyek PBB ini dilaksanakan dalam kemitraan dengan Badan Kerja Sama Pembangunan Internasional Tiongkok, dengan dukungan dari Dana Bantuan Kerja Sama Selatan-Selatan.
Tahun ini saja, proyek itu telah menyediakan makanan hangat untuk 100.000 anak sekolah di Kirgistan. Lebih dari 1.700 ton makanan akan dikirimkan ke 300 sekolah di seluruh negeri.
"Proyek ini akan berlanjut hingga tahun 2027. Pola makan yang beragam sangat penting bagi kesehatan dan pertumbuhan anak-anak. Mendengar ucapan terima kasih dari orang tua mereka, dari pihak administrasi sekolah, sangat berarti bagi kami, bagi organisasi kami. Kami sungguh bahagia untuk mereka," ujar Ismanaliev.
Baik anak-anak maupun staf kantin sekolah senang dengan proyek tersebut.
"Saya makan sup yang lezat hari ini. Saya dan teman-teman senang datang ke kantin dan makan siang bersama," ungkap Maksut Zhusupov, seorang siswa kelas satu.
"Di sini, kami menyiapkan makanan hangat untuk 370 anak. Dukungan dari PBB dan pemerintah Tiongkok ini bukan sekadar bantuan untuk hari ini, melainkan investasi untuk masa depan. Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima makanan hangat berprestasi lebih baik di sekolah dan lebih jarang sakit," ujar Salima Faizilova, seorang staf kantin.
Ismanaliev mengatakan proyek tersebut bahkan membantu meningkatkan kehadiran di sekolah.
"Kehadiran di sekolah telah meningkat sejak diperkenalkannya program makanan hangat. Para siswa sekarang datang ke kelas dan juga dapat menikmati makanan hangat," ujarnya.
Tahun ini menandai peringatan 80 tahun berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ismanaliev mengatakan sebagai staf PBB di Kirgistan, ia senang melihat pekerjaan sehari-harinya tidak hanya bermanfaat bagi negara asalnya, tetapi juga menjadikan dunia tempat yang lebih baik.
"Saya berharap pekerjaan saya di PBB tidak hanya berarti bagi satu desa, satu distrik, atau satu kota, tetapi bagi seluruh negeri. Kami ingin membantu orang-orang bahkan di luar batas negara," kata Ismanaliev.