Kamis, 22 Mei 2025 12:2:50 WIB
Pemimpin Bisnis Denmark: Tiongkok Masih Memiliki Keunggulan di Sektor Manufaktur
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Simon Lichtenberg, Anggota Dewan Nasional Kamar Dagang Denmark (CMG)
Shanghai, Radio Bharata Online - Menurut seorang pemimpin bisnis Denmark, Tiongkok masih memiliki keunggulan nyata dalam hal sektor manufaktur, jadi berinvestasi di masa depan berarti tetap berkomitmen pada pasar Tiongkok.
Presiden Tiongkok, Xi Jinping, baru-baru ini membalas surat dari pendiri Kamar Dagang Denmark di Tiongkok, yang mendorong kamar dagang dan perusahaan anggotanya untuk memberikan kontribusi baru guna meningkatkan persahabatan Tiongkok-Denmark dan Tiongkok-Eropa serta memperdalam kerja sama yang saling menguntungkan.
Tahun ini menandai peringatan 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Denmark.
Dalam wawancara dengan China Global Television Network (CGTN), Simon Lichtenberg, Anggota Dewan Nasional Kamar Dagang Denmark di Tiongkok, mengatakan perusahaan-perusahaan Denmark diuntungkan oleh hubungan yang baik antara kedua negara.
"Denmark dan Tiongkok telah menjadi sahabat baik selama bertahun-tahun, dan Denmark adalah negara Barat kedua yang mengakui Tiongkok, Republik Rakyat Tiongkok. Itulah sebabnya kami merayakan ulang tahun ke-75. Dan saya pikir secara keseluruhan, hubungan ini baik, dan banyak perusahaan Denmark yang menjalankan bisnis dengan baik di sini. Dan mereka sangat percaya diri, dan mereka memperluas investasi. Sebagian besar untuk Tiongkok, di Tiongkok, untuk Tiongkok. Jadi, mereka mengembangkan produk untuk pasar Tiongkok," katanya.
Pemimpin bisnis Denmark tersebut membandingkan negara-negara lain dengan Tiongkok dan sampai pada kesimpulan bahwa Tiongkok masih memiliki keunggulan yang nyata dalam bidang manufaktur.
"Menurut pemahaman saya, berinvestasi di masa depan berarti Anda harus berada di Tiongkok. Perusahaan kami sangat bergantung pada ekspor ke AS yang dibuat di Tiongkok. Jadi, yang terpaksa kami lakukan adalah mendirikan pabrik di Vietnam dan satu di Meksiko. Vietnam adalah tempat yang bagus untuk memproduksi, tetapi meskipun demikian, rantai pasokannya tidak sama dengan di Tiongkok. Efisiensinya juga tidak sama. Biaya tenaga kerja sekitar setengahnya, tetapi efisiensinya lebih rendah dan biaya bahan bakunya lebih tinggi. Jadi secara keseluruhan, biaya di Vietnam sekitar 12 (hingga) 15 persen lebih tinggi daripada di Tiongkok," jelas Lichtenberg.
Mengenai upaya AS untuk memindahkan sektor manufakturnya ke dalam negeri, ia mengatakan tidak akan berhasil bagi negara itu untuk mencapai target dengan mengenakan tarif tambahan.
"Pertama-tama, tidak ada pekerja terampil untuk bisnis kami di AS. Selain itu, banyak bahan untuk produsen saat ini di AS berasal dari Tiongkok. Jadi, menambahkan tarif untuk mengembalikan manufaktur ke AS tidak benar-benar berhasil. Tentu saja itu berhasil, tergantung pada industrinya, bukan? Namun, di industri kami, itu sama sekali tidak berhasil. Menurut saya, perdagangan bebas dan globalisasi sedang bergerak mundur," ujarnya.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB

Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB

Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB

Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB

Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB

Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
