Selasa, 8 Juli 2025 9:45:54 WIB

Tanda-Tanda Awal Stroke yang Dapat Terjadi
Kesehatan

AP Wira

banner

Terlepas dari usia, memahami dan menanggapi dengan cepat indikasi stroke dini sangatlah penting

JAKARTA, Radio Bharata Online - Para ahli kesehatan telah menyoroti tanda-tanda peringatan dini stroke yang dapat muncul hingga sebulan sebelum kejadian. Meskipun stroke tidak selalu dapat diramalkan, namun gejala-gejala tertentu dapat menjadi tanda bahaya.

Dalam beberapa kasus, orang yang menderita stroke mungkin pernah mengalami 'stroke ringan', atau serangan iskemik sementara - transient ischemic attack(TIA), dalam tiga bulan sebelumnya. TIA sendiri dipicu oleh gangguan sementara pada aliran darah ke otak, yang menyebabkan gejala seperti stroke.

Seperti dikutip dari SurreyLive, gejalanya dapat meliputi: mati rasa atau kelemahan pada satu sisi tubuh, sakit kepala parah, kebingungan, dan kehilangan ingatan. Selain itu, penglihatan kabur, kesulitan berjalan dan memahami pembicaraan, serta pusing.

TIA berfungsi sebagai tanda peringatan atau alarm tubuh yang penting akan potensi stroke di masa mendatang. Sekitar 20% orang yang mengalami TIA dapat mengalami stroke berat dalam waktu 90 hari.

Gejala TIA biasanya muncul tiba-tiba dan dapat berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam, tetapi dapat bertahan hingga 24 jam. TIA merupakan keadaan darurat medis yang memerlukan penilaian dan perawatan segera untuk mengurangi risiko stroke di masa mendatang.

Seperti halnya banyak kondisi kesehatan lainnya, risiko terkena stroke meningkat seiring bertambahnya usia. menurut laporan Daily Record Setelah usia 55 tahun, risiko terkena stroke hampir dua kali lipat setiap sepuluh tahun.

Terlepas dari usia, memahami dan menanggapi dengan cepat indikasi stroke dini sangatlah penting. sebagai pengingat untuk mengenali gejala stroke periksa bagian tubuh anda seperti:

  • Wajah : Apakah wajah mereka miring ke satu sisi? Bisakah mereka tersenyum?
  • Lengan : Bisakah mereka mengangkat kedua lengan dan menahannya di sana?
  • Ucapan : Apakah pernah sulit mengucapkan suatu kata ?

Selain itu penting juga untuk mengenali dan mengurangi risiko yang terkait dengan faktor gaya hidup, yang mencakup hingga 90% dari semua kasus stroke:

  • Tekanan darah tinggi
  • Kegemukan
  • Kurangnya aktivitas fisik
  • Pola makan yang buruk
  • Merokok

    Stroke juga dapat dipicu oleh tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol darah tinggi. Kondisi seperti penyakit jantung koroner, fibrilasi atrium, penyakit katup jantung, dan penyakit arteri karotis juga dapat menyebabkan terbentuknya bekuan darah.

    Dengan menerapkan pola makan seimbang, olahraga teratur, dan gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi berbagai risiko ini. Faktor risiko lainnya dipengaruhi oleh gaya hidup, genetika, dan lingkungan, seperti:

  • Usia
  • Kecemasan, depresi, dan tingkat stres yang tinggi
  • Riwayat keluarga - risiko Anda terkena stroke lebih tinggi jika orang tua atau anggota keluarga lainnya pernah terkena stroke
  • Tinggal atau bekerja di daerah dengan polusi udara
  • Kondisi medis lainnya , seperti sleep apnea, penyakit ginjal, dan migrain, juga merupakan faktornya.

Komentar

Berita Lainnya