Selasa, 8 April 2025 14:13:5 WIB

Tiongkok Desak DK PBB Tingkatkan Kapasitas Penjagaan Perdamaian dan Pemantauan Gencatan Senjata
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Geng Shuang, Kuasa Usaha ad interim Misi Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (CMG)

New York, Radio Bharata Online - Seorang utusan Tiongkok mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk terus meningkatkan dan menyempurnakan kapasitas penjagaan perdamaiannya guna menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi penyelesaian isu-isu penting global dalam pertemuan umum DK PBB tentang operasi penjagaan perdamaian pada hari Selasa (8/4).

Geng Shuang, Kuasa Usaha ad interim Misi Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas pemantauan gencatan senjata, dengan menyumbangkan pengamatan dan refleksi Tiongkok dalam menjaga perdamaian dan stabilitas global.

"Di dunia yang bergejolak dan berubah seperti saat ini, konflik dan isu-isu penting terus berkobar. Pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional menghadapi situasi, tugas, dan tantangan baru. Dengan latar belakang seperti itu, peran operasi penjagaan perdamaian PBB menjadi lebih menonjol dan penting," kata Geng pada pertemuan tersebut.

Karena lingkungan global telah mengalami perubahan drastis dan ketegangan geopolitik internasional telah meningkat, Geng memberikan saran untuk meningkatkan operasi penjagaan perdamaian di lanskap global yang terus berubah.

"Kita harus terus belajar dari pengalaman dan melakukan perbaikan. Penting bagi kita untuk meninjau pengalaman secara komprehensif, mengidentifikasi praktik yang baik, segera mengambil pelajaran, dan melakukan perbaikan terus-menerus untuk terus meningkatkan peran dan kontribusi operasi penjaga perdamaian," ujar Geng.

"Pemantauan gencatan senjata harus melayani proses politik. Tujuan pemantauan gencatan senjata adalah untuk mendapatkan waktu dan ruang bagi penyelesaian politik. Tanpa proses politik yang paralel, pemantauan gencatan senjata dapat merosot dari penstabil perdamaian menjadi agen pembekuan konflik dan tidak akan membantu mencapai tujuan yang diinginkan," tegas Geng.

Selain itu, kemajuan teknologi telah memberikan metode dan pendekatan baru untuk penjagaan perdamaian PBB, sekaligus menimbulkan tantangan baru dan tidak konvensional.

"Teknologi harus digunakan untuk memberdayakan pemantauan gencatan senjata demi kinerja yang lebih baik. Sarana teknologi seperti pesawat nirawak harus digunakan dengan cara yang menghormati kedaulatan negara tuan rumah dan mempertimbangkan pandangan mereka," tutur Geng.

"Kita perlu secara efektif mengatasi pengaruh disinformasi dan misinformasi. Kita harus memanfaatkan teknologi untuk memperkuat penyaringan dan verifikasi informasi terkait pemeliharaan perdamaian, melakukan klarifikasi tepat waktu terhadap informasi yang menyesatkan, dan menahan penyebaran disinformasi," kata Geng.

Sebagai negara anggota PBB yang bertanggung jawab, Tiongkok telah menjadi peserta yang berdedikasi dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB, dan akan terus memainkan peran aktif dalam menjaga perdamaian dan keamanan global sebagai negara besar di dunia.

"Tahun ini menandai peringatan 35 tahun partisipasi Tiongkok dalam Operasi Pemeliharaan Perdamaian PBB. Selama beberapa dekade terakhir, pasukan penjaga perdamaian Tiongkok telah melakukan banyak tugas pemantauan gencatan senjata dan memberikan kontribusi penting untuk memfasilitasi kepatuhan terhadap perjanjian gencatan senjata yang relevan, menjaga perdamaian regional, dan memajukan proses politik. Melihat ke masa depan, Tiongkok akan terus berpartisipasi aktif dalam Operasi Pemeliharaan Perdamaian PBB, mendukung pembangunan kapasitas pemantauan gencatan senjata PBB, dan menyumbangkan kekuatan Tiongkok untuk pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional," jelas Geng.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner