Kamis, 24 Juli 2025 11:47:17 WIB

Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi Tiongkok-ASEAN

Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

Hainan, Radio Bharata Online - Perkembangan pesat Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan (Free Trade Port/FTP) Tiongkok telah menjadikan pulau tropis ini sebagai pusat penting bagi kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-ASEAN.

Dalam beberapa tahun terakhir, Hainan telah mempererat hubungannya dengan negara-negara anggota ASEAN, ditandai dengan kapal pengangkut bahan bakar jet Vietnam, Great Lady, yang berlabuh di Pelabuhan Yangpu untuk ke-21 kalinya pada 18 Juli 2025 untuk memuat lebih dari 6.000 ton bahan bakar jet menuju Vietnam.

Pada paruh pertama tahun ini saja, ekspor bahan bakar jet dari Pelabuhan Yangpu ke Vietnam melampaui 200.000 ton, menandai pertumbuhan tahunan yang mengesankan sebesar 81 persen.

"Kapal-kapal seperti Great Lady yang beroperasi di rute energi khusus semakin bertambah jumlah dan frekuensinya," kata Jiang Jie, Staf Hainan Fanyu Shipping Agency Co.

"Untuk kapal dengan peringkat kredit tinggi, kami menawarkan jalur hijau. Kapal dapat menyelesaikan deklarasi masuk dan keluar awak kapal serta inspeksi pra-kedatangan secara daring sebelum berlabuh," ujar Huang Guanyu, Petugas di Stasiun Inspeksi Perbatasan Yangpu.

Pada paruh pertama tahun ini, Hainan telah menerbitkan 1.421 sertifikat asal Kawasan Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN, dengan total nilai perdagangan sebesar 1,2 miliar yuan (sekitar 2,7 triliun rupiah), meningkat 29,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Operasi bea cukai independen Hainan terus berjalan seiring dengan keterbukaan Tiongkok yang tinggi. Hainan perlu memanfaatkan peluang unik ini untuk menjadi pusat strategis kerja sama Tiongkok-ASEAN," ujar Chi Fulin, Presiden Institut Reformasi dan Pembangunan Tiongkok.

Kebijakan tarif nol juga telah memberikan dorongan signifikan bagi sektor perawatan pesawat di pulau tersebut. Pada paruh pertama tahun ini, pusat perawatan pesawat terpadu di Haikou menangani proyek perawatan pesawat yang datang dari berbagai negara ASEAN, termasuk Thailand, Filipina, dan Vietnam.

"Perdagangan bebas Hainan menawarkan insentif kebijakan yang signifikan, menyederhanakan proses bea cukai, pasokan suku cadang nol tarif yang cepat, serta kualifikasi dan efisiensi perawatan yang terdepan di dunia, menjadikannya pilihan utama kami dan untuk kerja sama jangka panjang," jelas Jester Durano Mendoza, Perwakilan VietJet Air.

Menurut Bea Cukai Haikou, ASEAN telah menjadi mitra dagang utama Hainan selama enam tahun berturut-turut. Pada tahun 2024, perdagangan Hainan dengan ASEAN mencapai 57,9 miliar yuan (sekitar 131,6 triliun rupiah), meningkat 62,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Hainan adalah provinsi pertama di Tiongkok yang mengubah seluruh pulau seluas 34.000 kilometer persegi menjadi pelabuhan perdagangan bebas yang berfungsi sebagai tempat uji coba bagi arus barang, jasa, modal, dan data tanpa batas.

Pada akhir tahun 2024, Hainan menjadi rumah bagi 9.979 perusahaan dengan investasi asing, 77,3 persen di antaranya didirikan setelah Juni 2020 ketika Tiongkok merilis rencana induk untuk FTP Hainan. Jumlah negara dan wilayah yang berinvestasi di provinsi itu telah meningkat dari 43 pada tahun 2018 menjadi 174 saat ini.

Komentar