Sabtu, 16 September 2023 10:47:31 WIB
Selama beberapa tahun terakhir Tiongkok telah mengatur keamanan pangan dan manajemen gizi di sekolah melaksanakan rencana pencegahan obesitas pada anak dan remaja dan mengeluarkan pedoman pola makan untuk anak usia sekolah
Kesehatan
AP Wira

Seorang ahli nutrisi lokal memberikan panduan keamanan pangan kepada siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Pingxiang, Kota Xingtai, Provinsi Hebei, Tiongkok utara, 18 Mei 2023. /CFP
CHENGDU, Radio Bharata Online - Makanan sehat dan lingkungan perkotaan yang sehat sangat penting bagi Tiongkok untuk mengekang prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas di kalangan anak-anak dan remaja, kata Li Ning, pakar keamanan pangan, pada hari Kamis(14/9).
Li menyampaikan pernyataan tersebut pada simposium yang diadakan di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya, mengenai pengaruh lingkungan perkotaan terhadap kesehatan anak di bawah umur.
Tingkat kelebihan berat badan dan obesitas meningkat menjadi 19 persen di antara populasi berusia antara enam dan 17 tahun, menurut pedoman diet untuk penduduk Tiongkok (2022), yang berarti sekitar satu dari setiap lima anak dan remaja hidup dengan masalah kesehatan di negara tersebut. Angka tersebut meningkat menjadi 18 persen pada tahun 2015.
Tiongkok telah berjanji untuk mengendalikan tren global yang meningkat melalui program nasional tumbuh kembang anak hingga tahun 2030.
Diet berbasis sains
Selama beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah mengatur keamanan pangan dan manajemen gizi di sekolah, melaksanakan rencana pencegahan obesitas pada anak dan remaja, dan mengeluarkan pedoman pola makan untuk anak usia sekolah, di antara upaya lain untuk memperbaiki pola makan dan gizi anak-anak di negara tersebut. negara.
Inisiatif Tiongkok Sehat (2019-2030), sebuah dokumen nasional tentang peningkatan kesehatan penduduk, menyarankan anak-anak dan remaja untuk menguasai keterampilan memilih makanan dan membuat resep seimbang, sarapan setiap hari, dan memilih buah-buahan, kacang-kacangan, atau yogurt sebagai camilan di antara keduanya. makanan.
Para ahli mengatakan pada simposium bahwa pola makan berbasis sains dianggap paling hemat biaya untuk mengintervensi perkembangan kelebihan berat badan dan obesitas. Mereka menghimbau masyarakat untuk mengurangi konsumsi garam, minyak nabati, dan gula dalam pola makannya serta membantu anak-anak mengembangkan konsep hidup sehat.
Simposium ini diselenggarakan bersama oleh Pusat Penilaian Risiko Keamanan Pangan Nasional Tiongkok, Masyarakat Nutrisi Tiongkok, dan UNICEF Tiongkok.[CGTN]
Komentar
Berita Lainnya
Singapura dihadang subvarian Omicron baru yakni XBB Yang kembali meningkat hingga melampaui 9 ribu kasus per hari Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB

Presiden RI Joko Widodo mengatakan pandemi COVID-19 tidak hanya menjadi masalah kesehatan global yang besar Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB

Tidak jarang beredar mitos terkait penyebab kanker payudara pada wanita Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB

Terkait laporan adanya 192 kasus gagal ginjal akut misterius di Indonesia Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB

Dalam upaya menangani kasus gagal ginjal akut pada anak Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB

Banyak orang merasa menurunkan berat badan begitu sulit Memutuskan apa yang harus dimasak setiap hari juga sulit Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

Delta Sungai Yangtze kini menjadi salah satu pusat ekonomi di Tiongkok Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB