Minggu, 20 April 2025 18:50:23 WIB

Tiongkok Kirim Tim Kesehatan ke Myanmar untuk Bantu Pencegahan Epidemi Pascabencana
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Tim kesehatan Tiongkok yang beranggotakan 50 orang telah berangkat ke Myanmar pada hari Sabtu, 19 April 2025 (CMG)

Kunming, Radio Bharata Online - Tim kesehatan Tiongkok yang beranggotakan 50 orang telah berangkat ke Myanmar pada hari Sabtu (19/4) untuk membantu pencegahan epidemi pascabencana menyusul gempa berkekuatan 7,9 skala Richter yang melanda negara tersebut pada bulan Maret 2025.

Dibentuk atas permintaan Myanmar sebagai bagian dari perluasan bantuan kemanusiaan Tiongkok yang diumumkan pada tanggal 10 April 2025, tim tersebut mencakup 12 anggota dari Beijing dan 38 pakar medis dari Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan di barat daya Tiongkok.

Dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan medis darurat, tim tersebut akan fokus pada mitigasi risiko penyakit di wilayah yang terkena dampak gempa.

Mereka akan beroperasi terutama di Mandalay, salah satu wilayah yang paling parah dilanda gempa, menerapkan tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit. Tugas mereka meliputi penilaian risiko penyakit menular, pengawasan epidemiologi, pengujian laboratorium, desinfeksi lingkungan, pengendalian vektor, inspeksi keamanan air minum, pendidikan kesehatan masyarakat, dan pelatihan teknis untuk personel lokal.

Tim tersebut mencakup para pakar dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional atau National Disease Control and Prevention Administration (NDCPA) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok.

Chen Lei, Wakil Direktur Departemen Tanggap Darurat NDCPA, yang memimpin misi tersebut, mengatakan gempa bumi itu telah merusak infrastruktur kesehatan masyarakat dengan parah, dan panas ekstrem serta hujan lebat telah memperparah wabah kolera, campak, demam berdarah, dan malaria.

Menurut data resmi yang dikutip pada hari Sabtu (19/4), gempa bumi melanda Myanmar pada tanggal 28 Maret 2025, menewaskan 3.726 orang dan melukai 5.105 orang, sementara 129 orang lainnya masih belum diketahui keberadaannya hingga tanggal 18 April 2025.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner