Beijing, Radio Bharata Online - Wakil Direktur Eksekutif Pusat Perdagangan Internasional, Dorothy Tembo, pada hari Rabu (10/9) menyerukan partisipasi inklusif dan menggalang dukungan global untuk menetapkan aturan multilateral bagi perdagangan jasa dan membuka peluang yang lebih besar di sektor e-commerce.

Tembo berpartisipasi dalam Konvensi E-commerce 2025, sebuah forum unggulan dari Pameran Perdagangan Jasa Internasional Tiongkok atau China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) yang sedang berlangsung, dengan ia menyampaikan pidato utama.

Diselenggarakan dari Rabu (10/9) hingga Kamis (11/9) di Pusat Pameran dan Konvensi Shougang di Beijing, acara tersebut menarik para pejabat, pemimpin bisnis, dan akademisi dari seluruh sektor e-commerce.

Dalam wawancara dengan China Media Group (CMG), Tembo mencatat bahwa CIFTIS telah menjadi platform yang semakin vital untuk memajukan perdagangan jasa global dengan mendorong inovasi, dialog mengenai aturan, dan kerja sama lintas batas.

"Konteks khusus ini sangat berbeda dari pameran terakhir yang saya hadiri, dalam artian telah terjadi banyak pergeseran di sisi kebijakan, di sisi tarif, yang justru mendorong negara-negara untuk lebih memperhatikan sisi jasa, dan apa yang bisa dilakukan di sana, untuk memfasilitasi perdagangan, tetapi juga memanfaatkannya sebagai cara berdagang di bidang jasa," ujarnya.

Selama bertahun-tahun, e-commerce Tiongkok telah berkembang pesat dan memainkan peran positif dalam mendorong perdagangan digital global. Data terbaru menunjukkan bahwa sektor e-commerce Tiongkok mengalami pertumbuhan yang stabil dalam tujuh bulan pertama tahun 2025, dengan penjualan ritel daring negara tersebut meningkat 9,2 persen secara tahunan (year-on-year) pada periode tersebut.

Tembo memuji perkembangan pesat dan pengaruh global sektor e-commerce Tiongkok, dan menyerukan penggalangan dukungan global untuk meningkatkan perdagangan jasa.

"Saya pikir apa yang telah dilakukan Tiongkok selama beberapa tahun terakhir merupakan aspek yang tidak hanya patut diapresiasi, tetapi juga merupakan aspek yang, berdasarkan pengamatan kami, telah dilakukan dengan pendekatan yang sangat terencana dan sistematis. Inilah yang harus dipelajari semua negara terkait apa yang dapat mereka lakukan dalam upaya mendorong agenda jasa mereka," ujarnya.

"Saya pikir kunci dari semua ini adalah bahwa setiap negara berbeda. Jadi, Anda harus memastikan bahwa Anda tidak hanya mengontekstualisasikan solusinya, tetapi juga menghadirkan solusi yang sesuai dengan situasi spesifik Anda, memastikan bahwa semua pihak mendukung visi tersebut, dan juga semua pihak dapat berpartisipasi. Jika Anda mengajak negara-negara lain untuk bergerak maju, menerapkan aturan multilateral yang akan memfasilitasi perdagangan jasa, hal itu sendiri akan menciptakan peluang yang jauh lebih tinggi," jelas Tembo.

CIFTIS 2025 yang berlangsung selama lima hari resmi dibuka pada hari Rabu (10/9), dengan tema "Merangkul Teknologi Cerdas, Memberdayakan Perdagangan Jasa".