Sabtu, 19 Juli 2025 12:23:37 WIB
Pameran untuk Peringati 80 Tahun Kemenangan Melawan Agresi dan Fasisme Jepang Resmi Dibuka di Beijing
Tiongkok
Eko Satrio Wibowo

Xu Jia, Mahasiswa Universitas Normal Ibukota (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Sebuah pameran sedang diselenggarakan di Beijing untuk memperingati 80 tahun kemenangan Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang dan Perang Anti-Fasis Dunia. Pameran ini menggunakan peninggalan budaya dan teknologi modern untuk memungkinkan pengunjung mempelajari sejarah dengan cara yang menarik.
Bertempat di Museum Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang di Beijing, pameran tersebut menampilkan 1.525 foto dan 3.237 artefak dalam delapan bagian.
Pameran ini menelusuri 14 tahun perang perlawanan melawan agresi Jepang dari tahun 1931 hingga 1945, menyoroti bagaimana rakyat Tiongkok, di bawah front persatuan nasional yang dipimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT), berjuang untuk bertahan hidup, kebangkitan nasional, dan perjuangan yang lebih luas untuk keadilan manusia.
"Saya dari Chongqing dan sekarang sedang berlibur di Beijing bersama anak saya. Saya mengajaknya melihat pemandangan ini, dan merasakan sesuatu yang berbeda. Kami berjalan, berbincang, dan membayangkan seperti apa kehidupan saat itu, dan bagaimana kehidupan saat ini terbentuk," ujar Wang, seorang ibu.
"Dalam kondisi sulit saat itu, Partai Komunis Tiongkok selalu berada di garis depan Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang dan memainkan peran penting. Saya tidak akan pernah melupakan upaya dan pengorbanan para leluhur kami," kata Xu Jia, Mahasiswa Universitas Normal Ibukota.
Pameran ini menggunakan berbagai teknik tampilan modern untuk menghidupkan sejarah, menggabungkan artefak langka, dokumen arsip, rekaman sejarah, karya seni, dan rekreasi imersif dari momen-momen penting.
Pameran ini tidak hanya menciptakan kembali pemandangan bersejarah, tetapi juga menggunakan gambar holografik, tampilan tembus pandang, AI interaktif, dan teknologi lainnya untuk memungkinkan pengunjung mempelajari sejarah dengan cara yang menarik.
"Aula pameran ini merestorasi pemandangan terowongan yang sebenarnya. Jadi, pengunjung dapat menjelajahi terowongan untuk mempelajari kearifan masyarakat pada masa itu secara mendalam," ungkap Xu Ying, Pemandu di Museum Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang.
Museum ini juga meluncurkan berbagai kegiatan yang dirancang untuk siswa dari berbagai usia.
"Kami telah meluncurkan berbagai kegiatan edukatif bagi siswa, orang tua, dan anak-anak. Pameran ini menceritakan banyak kisah, seperti kisah Norman Bethune, Zhao Yiman, dan Yang Jingyu. Dengan berbagi kisah-kisah ini, kami membantu generasi muda memahami dunia spiritual para pahlawan dan pahlawan wanita," kata Luo Cunkang, Kurator Museum Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang.
Bethune adalah seorang ahli bedah Kanada yang meninggal karena keracunan darah pada usia 49 tahun pada 12 November 1939 di Tiongkok saat membantu rakyat Tiongkok dalam perjuangan mereka melawan agresi Jepang. Baik Zhao maupun Yang merupakan tokoh penting dalam perlawanan anti-Jepang di timur laut Tiongkok.
Komentar
Berita Lainnya
Produsen kereta api Tiongkok, CRRC Changke Co., Ltd. membuat generasi baru kereta antarkota hibrida di Tiongkok pada Minggu (2/10). Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB

Wakil Duta Besar Tiongkok untuk PBB Geng Shuang pada hari Jumat 30 September lalu mengatakan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB

Petani di wilayah Changfeng Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

Pembalap Formula 1 asal Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB

Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB

Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
