Kamis, 24 April 2025 12:45:4 WIB

Perpustakaan Tiongkok Gunakan Layanan Cerdas, Sambut Babak Baru Era AI
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Mei Ying, Kepala Jaringan dan Pusat Sumber Daya Digital Perpustakaan Zhejiang (CMG)

Hangzhou, Radio Bharata Online - Perpustakaan umum di seluruh Tiongkok telah mengadopsi berbagai sistem kecerdasan buatan, yang telah meningkatkan efisiensi dalam segala hal, mulai dari penyortiran buku hingga pembagian sumber daya.

Perpustakaan Sun Yat-sen di Provinsi Guangdong di Tiongkok selatan membeli sekitar 300.000 buku baru setiap tahunnya. Dengan metode tradisional, buku-buku baru harus melalui 16 proses, termasuk klasifikasi, katalogisasi, dan pelabelan, sebelum dapat disimpan di rak.

Kapasitas pemrosesan harian rata-rata oleh staf kurang dari 300 buku sehingga siklus penyimpanan buku memakan waktu hingga tiga minggu.

Namun, kini sistem pintar yang baru dipasang memungkinkan seluruh proses pemindaian sampul buku baru dan pemberian label buku secara otomatis menjadi sepenuhnya otomatis sebelum disimpan di rak.

2.000 buku terbaru yang ditambahkan ke koleksi perpustakaan diproses hanya dalam waktu 10 menit, tugas yang sebelumnya memakan waktu 20 hari.

Sementara itu, Perpustakaan Zhejiang di Tiongkok timur baru saja memperkenalkan sistem pengembalian dan penyortiran buku cerdas yang memungkinkan mesin pengembalian di bagian depan mengenali informasi buku dengan cepat untuk pengembalian. Buku-buku tersebut kemudian dipindahkan ke kereta sortir dan dipindahkan ke area penyimpanan yang ditentukan.

"Sistem ini dapat menangani 1.500 pengembalian dan penyortiran buku per jam, dengan akurasi yang ditingkatkan dari 95 persen yang dibutuhkan oleh pemrosesan manual menjadi lebih dari 99,8 persen yang ditangani oleh mesin," kata Mei Ying, Kepala Jaringan dan Pusat Sumber Daya Digital Perpustakaan Zhejiang.

Di Beijing, Perpustakaan Nasional Tiongkok telah membangun sistem daring yang diharapkan dapat mencapai interkonektivitas digital di antara sumber daya perpustakaan umum di seluruh negeri tahun ini.

"Kami memanfaatkan teknologi blockchain untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pembangunan bersama sumber daya, berbagi, dan saling pengertian di antara berbagai perpustakaan. Ini merupakan metode untuk berbagi sumber daya dalam pengembangan perpustakaan pintar di masa mendatang," ujar Xie Qiang, Kepala Departemen Sumber Daya Digital Perpustakaan Nasional Tiongkok.

Komentar

Berita Lainnya