Rabu, 21 Mei 2025 14:1:27 WIB
Tiongkok Sebut Upaya AS Larang Chip Tiongkok sebagai 'Intimidasi dan Proteksionisme Sepihak'
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Tangkapan layar pernyataan Kementerian Perdagangan Tiongkok (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Kementerian Perdagangan Tiongkok pada hari Rabu (21/5) menyebut upaya AS untuk melarang chip komputasi canggih Tiongkok secara global sebagai langkah khas "intimidasi dan proteksionisme sepihak" yang secara serius merusak rantai pasokan dan industri semikonduktor global.
Juru Bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan Departemen Perdagangan AS baru-baru ini merilis sebuah panduan yang, dengan dalih apa yang disebut sebagai dugaan pelanggaran aturan pengendalian ekspor AS, berupaya untuk memberlakukan larangan global terhadap chip komputasi canggih Tiongkok, termasuk chip Huawei Ascend tertentu.
Langkah AS itu merampas hak negara lain untuk mengembangkan chip komputasi canggih dan industri berteknologi tinggi seperti kecerdasan buatan, kata Jubir tersebut dalam sebuah pernyataan.
Jubir tersebut mengatakan Amerika Serikat menyalahgunakan pengendalian ekspor untuk mengekang dan menekan Tiongkok, yang melanggar hukum internasional dan norma dasar hubungan internasional, sangat merugikan hak dan kepentingan sah perusahaan Tiongkok, dan merusak kepentingan pembangunan Tiongkok.
Ia juga mengatakan pihak Tiongkok menekankan bahwa tindakan AS tersebut diduga memberlakukan pembatasan diskriminatif yang menargetkan perusahaan Tiongkok.
Menurutnya, setiap organisasi atau individu yang menerapkan atau membantu penerapan langkah-langkah ini dapat melanggar hukum dan peraturan Tiongkok dan dapat dimintai pertanggungjawaban secara hukum.
Jubir itu mengatakan pengembangan yang didorong oleh inovasi dan kerja sama yang saling menguntungkan adalah tren global yang berlaku. Ia pun mendesak Amerika Serikat untuk segera memperbaiki kesalahannya, mematuhi aturan ekonomi dan perdagangan internasional, dan menghormati hak-hak sah negara lain atas pengembangan ilmiah dan teknologi.
Ia mengatakan Tiongkok mendukung perusahaan-perusahaan global dalam melaksanakan kerja sama ilmiah dan teknologi berdasarkan prinsip-prinsip pasar untuk mencapai hasil yang saling menguntungkan dan mempromosikan inovasi demi kepentingan semua pihak.
Jubir itu pun menambahkan bahwa pihak Tiongkok akan memantau dengan cermat perkembangan langkah-langkah AS dan mengambil tindakan tegas untuk melindungi hak-hak dan kepentingannya yang sah.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB

Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB

Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB

Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB

Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB

Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
