Kamis, 12 Juni 2025 12:0:57 WIB

Perkembangan Pesat AI di Tiongkok Ubah Kehidupan Sehari-Hari dan Industri

Teknologi

Eko Satrio Wibowo

Hefei, Radio Bharata Online - Kecerdasan buatan (AI) telah berkembang pesat di Tiongkok, terintegrasi dengan mulus ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dan mengubah industri di seluruh negeri.

Perkembangan AI yang pesat dan penerapannya yang luas menjadi sorotan di Konferensi Peradaban Internet Tiongkok 2025, tempat para ahli berkumpul di Hefei, ibu kota Provinsi Anhui, Tiongkok timur, pada hari Selasa (10/6), untuk membahas bagaimana AI memberdayakan industri.

Berfokus pada pengumpulan energi positif daring dan pengembangan tren baru saat ini, acara tersebut mempertemukan delegasi dari otoritas pusat dan daerah, portal berita utama, serta pimpinan organisasi sosial daring dan bisnis internet, akademisi, selebritas internet, dan mahasiswa.

Delegasi konferensi percaya bahwa dalam beberapa tahun terakhir, kecerdasan buatan generatif yang diwakili oleh model besar telah berkembang pesat, memicu gelombang baru dalam pengembangan dan penerapan AI.

"Faktanya, banyak netizen mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah menggunakan AI dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, lebih dari 130 juta perjalanan pengguna menggunakan pengenalan suara dalam metode input seluler, yang telah meningkatkan efisiensi input secara signifikan. Dapat dikatakan bahwa AI digunakan dalam berbagai bidang seperti mata pencaharian masyarakat, pendidikan, perawatan kesehatan, layanan pemerintah, peradilan, dan konservasi air, serta dalam penelitian dan pengembangan industri, produksi, penjualan, layanan, dan manajemen," kata Liu Qingfeng, Direktur Laboratorium Teknik Bicara dan Bahasa Nasional Tiongkok.

Industri telah mengalami perubahan signifikan dengan integrasi AI yang mendalam.

"Misalnya, kami telah dapat menyediakan teknologi AI yang sangat baik untuk mendukung interaksi multibahasa di kendaraan yang mendunia, karena ekspansi industri otomotif Tiongkok ke luar negeri telah menarik begitu banyak perhatian global," ungkap Liu.

"Selain itu, berkat solusi bertenaga AI yang dapat memanfaatkan teknologi multibahasa dan strategi interaksi komprehensif berdasarkan pembelajaran model besar, inspeksi kendaraan kami untuk mobil yang dikirim ke luar negeri, termasuk memeriksa kelancaran interaksi kokpit pintar dan mengidentifikasi potensi masalah, kini dapat diselesaikan hanya oleh dua orang dalam tiga hari, sementara sebelumnya, pekerjaan tersebut memerlukan empat orang untuk menyelesaikannya dalam 15 hari," lanjut Liu.

Pada akhir tahun 2023, pendanaan modal ventura untuk perusahaan rintisan AI di Tiongkok telah mencapai 233,35 miliar dolar AS (sekitar 3.785 triliun rupiah), menurut Buku Putih tentang Pengembangan Kecerdasan Buatan pada tahun 2024.

Para ahli mengatakan bahwa AI akan terus mengalami pertumbuhan pesat di masa mendatang.

"Kita dapat melihat bahwa pemerintah di semua tingkatan di seluruh negeri meningkatkan investasi mereka dalam kecerdasan buatan. Sementara itu, semakin banyak perusahaan juga meningkatkan pendanaan dalam AI. Dalam beberapa tahun mendatang, AI pasti akan mempercepat pengembangannya, dengan aplikasi yang lebih dalam dan lebih luas di seluruh industri," ujar Duan Pingxia, Direktur Eksekutif Aliansi Industri Keamanan Siber Tiongkok.

Komentar