Jumat, 11 April 2025 10:21:15 WIB

Tiongkok Berjanji untuk Tingkatkan Kerja sama dengan Negara-Negara Tetangga guna Tingkatkan Stabilitas
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Ouyang Yujing, Duta Besar Tiongkok untuk Malaysia (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Tiongkok telah berjanji untuk mempererat hubungan dengan negara-negara tetangganya guna mendorong pembangunan dan stabilitas bersama, menyusul konferensi pusat mengenai pekerjaan yang terkait dengan negara-negara tetangga, yang dihadiri oleh para duta besar Tiongkok dari seluruh kawasan di Beijing minggu ini.

Para diplomat dan pakar yang menghadiri konferensi tersebut mengatakan bahwa Tiongkok berupaya untuk mendorong kerja sama regional di tengah meningkatnya ketidakpastian global, memperkuat hubungannya dengan negara-negara tetangga dengan cara yang mempertimbangkan konteks regional dan global.

"Volume perdagangan antara Tiongkok dan Malaysia mencapai 212 miliar dolar AS (pada tahun 2024), menandai peningkatan sebesar 11,4 persen dari tahun ke tahun. Sejumlah besar proyek infrastruktur termasuk jalan raya, jembatan, pelabuhan, terminal, dan stasiun pembangkit listrik tenaga air sedang dilaksanakan di seluruh Malaysia. Kerja sama Tiongkok-Malaysia merupakan contoh dari kerja sama yang lebih luas antara Tiongkok dan ASEAN. Kami yakin bahwa di bawah arahan strategis dari para pemimpin kedua negara, hubungan bilateral akan mencapai tingkat yang lebih tinggi," kata Ouyang Yujing, Duta Besar Tiongkok untuk Malaysia.

"ASEAN dan Tiongkok secara geografis dekat dan terhubung secara budaya, menjadikan ASEAN mitra penting kami untuk kerja sama pembangunan. Jumlah penduduk gabungan kami melebihi 2 miliar, yang merupakan pasar besar dengan pertumbuhan ekonomi pesat yang berkelanjutan dalam beberapa tahun terakhir dan prospek yang menjanjikan," ujar Hou Yanqi, Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN.

Diplomat Tiongkok lainnya mengatakan Tiongkok dipandu oleh prinsip-prinsip persahabatan, keamanan, kemakmuran, dan kerja sama yang saling menguntungkan, untuk mempromosikan masa depan bersama dengan negara-negara tetangga, menggunakan pembangunannya sendiri untuk memacu pertumbuhan regional.

Visi itu telah menghasilkan pencapaian konkret, dengan konsensus tentang masa depan bersama yang disepakati dengan 17 negara tetangga, perjanjian kerja sama Sabuk dan Jalan yang berlaku dengan 25 negara, dan 18 negara regional yang sekarang menganggap Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar mereka. Menurut duta besar lainnya, hubungan politik dan ekonomi yang semakin dalam ini telah membuka jalan menuju hubungan bertetangga yang hangat dan kemakmuran bersama.

"Tiongkok telah menjalin kemitraan strategis yang komprehensif dengan semua negara Asia Tengah dan menandatangani dokumen kerja sama Sabuk dan Jalan. Kami bersama-sama berkomitmen untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama," kata Han Chunlin, Duta Besar Tiongkok untuk Kazakhstan.

"Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan, sebagai proyek perintis Prakarsa Sabuk dan Jalan, telah menarik lebih dari 25 miliar dolar AS dalam bentuk investasi langsung dan menciptakan 230.000 lapangan kerja. Koridor ini tidak hanya meningkatkan kerja sama Tiongkok-Pakistan, tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial Pakistan," ungkap Jiang Zaidong, Duta Besar Tiongkok di Pakistan.

Seiring dengan meningkatnya tantangan global yang ditimbulkan oleh unilateralisme dan proteksionisme ekonomi, Tiongkok tetap teguh dalam memajukan visinya tentang masa depan bersama, memperkuat kemitraan dengan negara-negara tetangga untuk menambatkan stabilitas dan memperbarui harapan, menurut perwakilan tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Fu Cong.

"Kita harus dengan teguh menegakkan keadilan dan kesetaraan, mematuhi multilateralisme sejati, menjaga kepentingan negara-negara berkembang, mempertahankan otoritas hukum internasional, dan dengan tegas menentang 'siapa yang kuat, siapa yang benar'," tuturnya.

"Dunia kita telah menjadi sangat saling bergantung. Upaya untuk 'memisahkan' atau pemisahan paksa tidak hanya mustahil tetapi juga bertentangan dengan tren historis. Kita harus mendorong pembangunan bersama melalui kerja sama global. Ini merupakan contoh nyata dari tanggung jawab negara-negara besar," kata Wang Fan, Presiden Universitas Urusan Luar Negeri Tiongkok.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner