Kamis, 7 September 2023 11:25:39 WIB
Mantan Presiden Serbia mendesak Eropa akhiri prasangka terhadap BRI
International
Endro

Boris Tadic, mantan presiden Serbia. [Foto untuk China Daily]
BEIJING, Radio Bharata Online - Mantan presiden Serbia, Boris Tadic, memuji peran Visi Tiongkok dalam mengatasi kemerosotan ekonomi
Boris Tadic mengatakan, Eropa harus mengatasi prasangka mereka terhadap Inisiatif Sabuk dan Jalan, karena visi yang diusulkan Tiongkok mempunyai peran positif dalam mengatasi tantangan ekonomi mengerikan yang dihadapi Eropa, termasuk meningkatnya inflasi.
Tadic, yang menjabat sebagai Presiden Serbia dari tahun 2004 hingga 2012, mengatakan bahwa BRI membantu memacu perdagangan dan kerja sama ekonomi, yang memainkan peran penting dalam mengatasi inflasi, sesuatu yang masih sangat serius bagi perekonomian Barat.
Sebuah laporan Reuters pada hari Rabu mencatat, bahwa meskipun inflasi di zona euro telah berkurang setengahnya dari puncak 10,6 persen pada bulan Oktober, harga-harga masih meningkat lebih dari dua kali lipat, dari target 2 persen Bank Sentral Eropa.
Dalam sebuah wawancara dengan China Daily baru-baru ini, Tadic menyatakan keyakinannya, bahwa BRI tidak memicu inflasi di Eropa. Tadic memperingatkan, jika perekonomian di Uni Eropa terus menghadapi masalah seperti inflasi dan dampak krisis Ukraina, maka negara-negara kecil seperti Serbia dan negara-negara Balkan, akan menanggung akibat yang sangat besar.
Menurutnya, ini adalah sesuatu yang terjadi dalam sejarah, dan sangat mengerikan.
Itulah sebabnya menurut Tadic, Eropa harus mempertimbangkan dengan serius, manfaat yang diperoleh dari BRI dalam menurunkan inflasi saat ini. Mantan kepala negara Serbia ini juga menyoroti peran BRI dalam membantu Tiongkok dan Eropa mengatasi gejolak ekonomi global.
Menurut Kementerian Perdagangan Tiongkok, saat ini Tiongkok dan UE adalah mitra dagang terbesar kedua bagi satu sama lain, dan perdagangan bilateral mereka mencapai angka tertinggi sepanjang masa, sebesar $847,3 miliar pada tahun lalu, mencatat peningkatan dibandingkan tahun lalu sebesar 2,4 persen.
Mengakhiri wawancaranya, Tadic mengatakan, bahwa saat ini kita hidup di masa yang sangat sulit dalam sejarah umat manusia. Banyak tantangan yang menghantui setiap negara, dan banyak masalah yang datang dalam hidup kita. (Chinadaily)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
