Beijing, Bharata Online - Tiongkok mendesak sejumlah warga Amerika untuk berhenti menjelek-jelekkan negara lain dan sebagai gantinya merenungkan bagaimana mereka dapat berkontribusi pada pembangunan Afrika, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Guo Jiakun, dalam sebuah pengarahan rutin di Beijing pada hari Kamis (23/10).
Guo menyampaikan pernyataan tersebut menanggapi pertanyaan media terkait tuduhan lembaga pemikir yang berbasis di AS bahwa aktivitas Tiongkok di Afrika Barat telah menyebabkan degradasi lingkungan.
"Tiongkok bekerja sama dengan negara-negara Afrika berdasarkan prinsip ketulusan, hasil nyata, persahabatan, dan itikad baik, serta prinsip mengejar kebaikan bersama dan kepentingan bersama. Hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di sana dan disambut baik oleh pemerintah dan masyarakat setempat. Antusiasme Afrika yang semakin meningkat merupakan contoh paling meyakinkan tentang betapa saling menguntungkannya kerja sama mereka dengan Tiongkok. Pemerintah Tiongkok meminta perusahaan-perusahaan Tiongkok di luar negeri untuk mematuhi hukum dan kebijakan setempat secara ketat. Kami akan terus meminta mereka untuk menerapkan visi pembangunan hijau dan menempatkan perlindungan lingkungan sebagai prioritas tinggi dalam seluruh kerja sama mereka di Afrika," jelas Guo.
"Laporan-laporan relevan dari lembaga pemikir AS tersebut salah menerapkan konsep dan menyajikan argumen yang sepihak. Mereka bahkan mengutip cerita-cerita yang belum diverifikasi untuk secara sengaja menjelekkan dan menyerang kerja sama normal Tiongkok dengan negara-negara Afrika Barat. Ini jelas disengaja dan sungguh memalukan. Kami menyerukan kepada beberapa pihak di AS untuk berhenti menyesatkan publik dan menjelek-jelekkan negara lain. Mereka seharusnya bertanya pada diri sendiri apa yang bisa mereka lakukan untuk benar-benar memberi manfaat bagi rakyat Afrika," ujarnya.