Kuqa, Radio Bharata Online - Kota kuno Kuqa di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, Tiongkok barat laut, sedang mengalami lonjakan pariwisata karena proyek renovasi yang telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir telah merevitalisasi warisan budaya lokal.

Banyak wisatawan dari seluruh negeri terpesona oleh budaya musik dan tari yang unik di kota itu, yang telah ada sejak 2.000 tahun yang lalu. Kota ini pernah menjadi pusat penting di sepanjang Jalur Sutra kuno.

"Semua orang menari dengan penuh semangat. Kami benar-benar terhanyut di dalamnya," kata seorang wisatawan.

Amat, seorang petani lokal yang gemar memainkan dutar dan beberapa alat musik Uighur lainnya, mengatakan pariwisata telah membawa peluang baru bagi hidupnya. Ia dapat memperoleh 120 yuan sehari dengan menampilkan dutar kepada wisatawan. Ia telah membeli sebuah sofa dengan uang yang diperoleh dari pertunjukan tersebut.

Pria berusia 67 tahun itu mengatakan ia tidak pernah membayangkan perubahan hidup seperti ini sebelum tahun 2023 ketika pemerintah kota meluncurkan proyek renovasi rumah-rumah tua untuk mengembangkan pariwisata.

"Pintu-pintu ini terkunci sebelum (renovasi) karena saat itu tidak ada turis di sini," ujar pejabat setempat, Abulikemu.

Proyek renovasi ini membangkitkan kembali kekayaan budaya di gang-gang tua dan menyediakan panggung bagi seniman rakyat seperti Amat untuk menampilkan pertunjukan musik dan tari. Warga setempat bahkan menggunakan pusaka keluarga sebagai dekorasi vintage untuk jalanan dan gang-gang di kota.

"Kami mendalami karakteristik budaya lokal [selama proyek renovasi]. Warga juga membawa pulang barang-barang lama keluarga seperti piring untuk dekorasi jalanan. Banyak turis datang ke sini untuk berfoto," kata Pang Tao, wakil direktur Biro Kebudayaan dan Pariwisata Kuqa.

Pada tahun 2024, lebih dari 9,3 juta wisatawan domestik berkunjung ke Kuqa, meningkat 23 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Wisata budaya juga berkembang pesat di banyak wilayah Xinjiang lainnya seperti Aksu dan Tacheng, tempat para wisatawan berbondong-bondong untuk menikmati kuliner, kostum, arsitektur, dan seni pertunjukan yang khas.