Senin, 14 Juli 2025 10:12:58 WIB
Dampak Tekanan Darah Tinggi yang Merusak Tubuh
Kesehatan
KOMPAS - AP Wira

banyak dampak tekanan darah tinggi terhadap tubuh yang harus kita waspadai, seperti kerusakan arteri, jantung, dan otak.(Shutterstock/Adheamir)
JAKARTA, Radio Bharata Online - Tekanan darah tinggi (hipertensi) dapat berdampak luas pada kesehatan tubuh kita. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa hipertensi adalah penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Menurut data WHO, diperkirakan 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi, sebagian besar (dua pertiga) tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Diperkirakan 46 persen orang dewasa penderita hipertensi tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi tersebut. Mengutip keterangan Kementerian Kesehatan RI pada Juni 2023, angka penderita tekanan darah tinggi di Indonesia 1 banding 3 orang. Bahkan, angkanya terus meningkat setiap tahunnya.
Penderita tekanan darah tinggi biasanya tidak merasakan tanda-tanda apapun sebelum berbagai gangguan kesehatan berkembang. Oleh karenanya, tekanan darah tinggi disebut "silent killer".
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penderitanya mengalami penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan penyakit lainnya yang menyebabkan kematian dan memgeluarkan anggaran kesehatan yang besar. Untuk diketahui, Anda menderita hipertensi, jika tekanan di pumbuluh darah Anda terlalu tinggi, yaitu 140/90 mmHg atau lebih. Jika tensi Anda menunjukkan angka tersebut, Anda harus segera diobati untuk mengembalikkan tekanan darah normal.
Dikutip dari Mayo Clinic, berikut macam dampak tekanan darah tinggi yang perlu diwaspadai: Kerusakan pada arteri Arteri yang sehat bersifat fleksibel, kuat dan elastis. Lapisan dalamnya halus sehingga darah mengalir dengan bebas, memasok nutrisi dan oksigen ke organ dan jaringan vital. Tekanan darah tinggi secara bertahap meningkatkan tekanan darah yang mengalir melalui arteri.
Penyakit pada arteri yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi meliputi:
Arteri rusak dan menyempit
Tekanan darah tinggi dapat merusak sel-sel lapisan dalam arteri. Ketika lemak dari makanan memasuki aliran darah, lemak tersebut dapat terkumpul di arteri yang rusak. Akhirnya, dinding arteri menjadi kurang elastis, sehingga membatasi aliran darah ke seluruh tubuh.
Aneurisma
Seiring waktu, tekanan darah yang terus-menerus mengalir melalui arteri yang melemah dapat menyebabkan sebagian dinding arteri membesar dan membentuk tonjolan (aneurisma). Aneurisma berpotensi pecah dan menyebabkan pendarahan internal yang mengancam jiwa. Aneurisma dapat terbentuk di arteri mana pun, tetapi paling sering terjadi di arteri terbesar di tubuh (aorta).
Kerusakan jantung
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan banyak masalah jantung, antara lain:
Penyakit arteri korone,
Arteri yang menyempit dan rusak akibat tekanan darah tinggi mengalami kesulitan memasok darah ke jantung. Terlalu sedikit aliran darah ke jantung dapat menyebabkan nyeri dada (angina), irama jantung tidak teratur (aritmia), atau serangan jantung.
Pembesaran jantung kiri
Tekanan darah tinggi memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan bilik jantung kiri bawah (ventrikel kiri) menebal. Ventrikel kiri yang menebal meningkatkan risiko serangan jantung, gagal jantung, dan kematian jantung mendadak. Gagal jantung Seiring waktu, ketegangan pada jantung akibat tekanan darah tinggi dapat menyebabkan otot jantung melemah dan bekerja kurang efisien.
Gagal jantung
Seiring waktu, ketegangan pada jantung akibat tekanan darah tinggi dapat menyebabkan otot jantung melemah dan bekerja kurang efisien. Akhirnya, jantung yang kewalahan mulai melemah.
Kerusakan otak
Otak kita mampu bekerja bergantung dari suplai darah yang membawa nutrisi. Akibat hipertensi, otak dapat rusak dan memunculkan berbagai penyakit, seperti Serangan iskemik transien (TIA) TIA kadang-kadang disebut ministroke. Ini adalah gangguan sementara pasokan darah ke otak.
TIA kadang-kadang disebut ministroke. Ini adalah gangguan sementara pasokan darah ke otak.
Stroke Stroke terjadi ketika bagian otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel otak mati. Pembuluh darah yang rusak akibat tekanan darah tinggi bisa menyempit, pecah, atau bocor.
Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan darah di arteri menuju otak, sehingga menghambat aliran darah dan berpotensi menyebabkan stroke. [KOMPAS]
Komentar
Berita Lainnya
Singapura dihadang subvarian Omicron baru yakni XBB Yang kembali meningkat hingga melampaui 9 ribu kasus per hari Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB

Presiden RI Joko Widodo mengatakan pandemi COVID-19 tidak hanya menjadi masalah kesehatan global yang besar Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB

Tidak jarang beredar mitos terkait penyebab kanker payudara pada wanita Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB

Terkait laporan adanya 192 kasus gagal ginjal akut misterius di Indonesia Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB

Dalam upaya menangani kasus gagal ginjal akut pada anak Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB

Banyak orang merasa menurunkan berat badan begitu sulit Memutuskan apa yang harus dimasak setiap hari juga sulit Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

Delta Sungai Yangtze kini menjadi salah satu pusat ekonomi di Tiongkok Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB