Rabu, 27 Desember 2023 11:2:43 WIB
Dari Utah hingga Michigan
Sosial Budaya
Endro

Siswa di Yu Ying Public Charter School di Washington DC. (Foto: Facebook/Washington Yu Ying Public Charter School)
WASHINGTON, Radio Bharata Online - Dari Washington DC, Utah, Greenville, Michigan hingga Overland Park dan Kansas, semuanya merupakan rumah bagi program pembelajaran bahasa Mandarin yang didanai pemerintah, di mana anak-anak berusia tiga tahun menghabiskan setengah, dari setiap hari sekolah untuk mengikuti kelas reguler mereka : seperti matematika, sains, atau pendidikan jasmani, yang seluruhnya dalam bahasa Mandarin.
Sebagian besar program ini dimulai pada periode keterlibatan Amerika dengan Tiongkok di bawah pemerintahan Barack Obama, ketika bahasa Mandarin semakin dipandang sebagai bahasa bisnis global. Optimisme terhadap kerja sama bilateral adalah hal yang lumrah, dan dana hibah federal untuk pembelajaran bahasa Tiongkok semakin melimpah.
Pada tahun 2015, Obama berjanji bahwa pada tahun 2020, 1 juta siswa Amerika akan belajar bahasa Mandarin.
Delapan tahun kemudian dinamika telah berubah. Ketegangan Tiongkok-AS kini menimbulkan keraguan atas peluang bisnis di daratan, sementara sebagian besar masyarakat Amerika memandang Tiongkok secara negatif.
Retorika Washington terhadap Beijing, memaksa sekolah-sekolah Amerika untuk mempertimbangkan kemitraan dengan Tiongkok, sehingga mempengaruhi akses mereka terhadap sumber daya, dan guru untuk mendukung program bahasa.
Namun pembelajaran bahasa Mandarin di sekolah dasar, menengah, dan menengah atas di seluruh Amerika, tampaknya berada diluar dinamika geopolitik.
Faktanya, hanya beberapa mil dari Capitol Hill, tempat pengawasan Kongres terhadap Tiongkok semakin intensif dalam beberapa tahun terakhir, berdiri Yu Ying Public Charter School Washington, salah satu program Amerika yang lebih mapan dan berkembang pesat. Banyak siswa Amerika dan Tiongkok peranakan yang menimba ilmu di sekolah tersebut, yang diluncurkan sejak tahun 2008 dengan kurikulum yang berorientasi global dan ketat. Mereka percaya akan pentingnya menguasai bahasa Mandarin dalam bisnis, sebagai sebuah keterampilan yang lebih berharga di tengah hubungan AS-Tiongkok yang buruk. (CNA)
Komentar
Berita Lainnya
Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

Popularitas bersepeda di Tiongkok telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB

Umat Islam menampilkan Tari Rodat saat pawai memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Kampung Islam Kepaon Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB

Pada tahun 2021 proporsi baiknya kualitas air perairan sungai Yangtze 97 Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

Jumlah panda raksasa yang ditangkap di seluruh dunia telah mencapai 673 hampir dua kali lipat jumlah dari satu dekade lalu Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB

roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

Alunan biola Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

Proyek digitalisasi Gua Kuil Mati yang menelan investasi sebesar 3 Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB

Pemerintah Kota Shanghai Bekerjasama Dengan PBB Menggelar Berbagai Acara Untuk Merayakan Hari Kota Sedunia Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
