Senin, 21 April 2025 11:50:57 WIB

Populasi Bebek Penyelam yang Terancam Punah telah Meningkat di Tiongkok
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Baer's Pochard atau bebek penyelam yang terancam punah, telah meningkat lebih dari dua kali lipat di Tiongkok selama beberapa tahun terakhir (CMG)

Tiongkok, Radio Bharata Online - Populasi Baer's Pochard (Aythya baeri), bebek penyelam yang terancam punah, telah meningkat lebih dari dua kali lipat di Tiongkok selama beberapa tahun terakhir, menurut survei musim dingin nasional yang diungkapkan oleh Badan Kehutanan dan Padang Rumput Nasional negara tersebut pada hari Jum'at (18/4).

Survei tersebut menunjukkan bahwa ada 2.555 bebek penyelam yang tercatat di seluruh Tiongkok, peningkatan yang luar biasa dari 1.000 ekor pada tahun 2012.

Temuan tersebut menggarisbawahi kemajuan signifikan dalam konservasi salah satu spesies unggas air yang paling terancam punah di dunia, menurut catatan badan tersebut.

Terdaftar sebagai sangat terancam punah dalam daftar merah Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam dan ditetapkan sebagai spesies satwa liar yang dilindungi kelas satu di Tiongkok, Baer's Pochard telah menjadi titik fokus upaya konservasi di Jalur Terbang Asia Timur-Australasia.

Spesies ini pernah tersebar luas di Asia Timur dan Tenggara serta Timur Jauh Rusia, namun mengalami penurunan populasi yang dramatis sejak abad ke-20 karena hilangnya habitat dan perburuan liar.

Saat ini, Tiongkok menjadi rumah bagi mayoritas populasi global, dengan hanya penampakan sporadis yang dilaporkan dari negara lain dalam beberapa tahun terakhir. Survei terbaru menunjukkan bahwa burung-burung tersebut kini menghabiskan musim dingin di 76 lokasi di seluruh Tiongkok, dengan 16 lokasi di antaranya menampung lebih dari 30 individu masing-masing. Habitat dengan kepadatan tinggi ini mencakup 2.136 burung, atau 83,6 persen dari total populasi yang tercatat.

Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan upaya untuk melindungi spesies burung seperti Baer's Pochard. Langkah-langkah tersebut meliputi pengenalan rencana aksi nasional untuk melindungi koridor migrasi, penerbitan daftar habitat utama bagi satwa liar darat, dan penguatan perlindungan cagar alam dan habitat satwa liar yang vital.

Komentar

Berita Lainnya