Sabtu, 20 April 2024 12:21:58 WIB
Jubir: Tiongkok dengan Tegas Menentang Tuduhan AS dalam Laporan Pengendalian Senjata
International
Eko Satrio Wibowo
Lin Jian, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, mengatakan pada hari Jum'at (19/4) bahwa Amerika Serikat seharusnya melihat dengan seksama rekam jejaknya sendiri dalam pengendalian senjata, perlucutan senjata, dan nonproliferasi, alih-alih mengotori negara lain dengan tuduhan yang tidak berdasar.
Lin membuat pernyataan tersebut dalam sebuah konferensi pers rutin di Beijing ketika menanggapi pertanyaan tentang Departemen Luar Negeri AS yang baru-baru ini merilis Laporan tentang Kepatuhan dan Kepatuhan terhadap Pengendalian Senjata, Nonproliferasi, dan Perjanjian Perlucutan Senjata, dan menuduh Tiongkok gagal mematuhi moratorium uji coba nuklir dan melakukan kegiatan biologis yang sensitif untuk tujuan militer.
"Tahun demi tahun, Amerika Serikat merilis apa yang disebut sebagai Laporan tentang Kepatuhan dan Kepatuhan terhadap Perjanjian dan Komitmen Pengendalian Senjata, Nonproliferasi, dan Perlucutan Senjata. Laporan itu mengabaikan fakta dan penuh dengan prasangka. Di satu sisi, laporan itu tidak mengatakan apa-apa tentang catatan buruk AS dalam pengendalian senjata, perlucutan senjata, dan nonproliferasi. Di sisi lain, laporan itu mencoreng negara-negara lain dengan tuduhan tak berdasar tentang kepatuhan mereka. Tiongkok dengan tegas menentangnya," kata Lin.
"Dalam hal pengendalian senjata internasional dan nonproliferasi, Tiongkok berkomitmen terhadap multilateralisme sejati dan menjunjung tinggi sistem internasional dengan PBB sebagai intinya dan tatanan internasional berdasarkan hukum internasional. Tiongkok telah dengan setia memenuhi kewajiban dan komitmen internasionalnya serta berkontribusi dalam menegakkan sistem pengendalian senjata dan nonproliferasi internasional dengan tindakan nyata," ujarnya.
"Sebaliknya, AS terus mengikuti mentalitas Perang Dingin dan terus menyulut konfrontasi negara besar. AS hanya memiliki sedikit pengekangan dalam pembangunan militernya dan tanpa henti mencari keuntungan absolut di bidang keamanan. Hal ini secara serius membahayakan stabilitas strategis global dan regional. Melemparkan lumpur ke negara lain untuk mengalihkan perhatian dan mengelak dari tanggung jawab telah menjadi taktik AS. Masyarakat internasional sudah mengetahui hal ini. Kami mendesak AS untuk berhenti menuding negara lain, melihat dengan seksama rekam jejaknya dalam pengendalian senjata, pelucutan senjata, dan nonproliferasi, dan dengan sungguh-sungguh menanggapi keprihatinan yang sah dari masyarakat internasional tentang kepatuhan AS," jelasnya.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB