Tiongkok, Radio Bharata Online - Hanya dengan keterbukaan, Tiongkok baru dapat mencapai modernisasi. Sekretaris Jenderal Komite Senteral PKT, Xi Jinping, menunjukkan bahwa Tiongkok akan terus mendorong keterbukaan level tinggi terhadap dunia luar, mendorong modernisasi ala Tiongkok secara komprehensif dengan pembangunan berkualitas tinggi, dan memberikan peluang baru bagi kerja sama terbuka antar berbagai negara. Sejak awal tahun ini, berbagai daerah telah mendorong reformasi dan pembangunan dengan keterbukaan, serta terus mendorong pembentukan pola keterbukaan dengan jangkauan yang lebih jauh, bidang yang lebih luas, dan tingkat yang lebih dalam, terus memperluas ruang baru untuk perkembangan ekonomi.
Dalam 8 bulan pertama tahun ini, nilai total impor dan ekspor perdagangan barang Tiongkok meningkat sebesar 3,5% dibandingkan masa yang sama tahun lalu, melanjutkan tren pertumbuhan yang stabil. Pada paruh pertama tahun ini saja, jumlah warga asing yang memasuki Tiongkok dengan bebas visa mencapai 13,64 juta, meningkat 53,9% dibandingkan masa yang sama tahun lalu.
Keterbukaan adalah tanda jelas modernisasi ala Tiongkok. Sejak Kongres Nasional ke-18, Sekjen Xi Jinping menyelaraskan situasi domestik dan internasional secara keseluruhan, dan menyampaikan serangkaian penjelasan penting tentang keterbukaan. Dia menekankan untuk dengan tegas menerapkan kebijakan nasional dasar keterbukaan terhadap dunia luar, dan menerapkan strategi keterbukaan yang lebih proaktif, dengan teguh meningkatkan taraf ekonomi terbuka, dengan teguh menarik investasi asing dan teknologi asing, dengan teguh meningkatkan sistem dan mekanisme keterbukaan terhadap dunia luar, serta menyuntikkan dorongan baru, menambah vitalitas baru, dan memperluas ruang baru demi perkembangan ekonomi.
Mengikuti arah yang ditunjuk Sekjen Xi, serangkaian kebijakan dan langkah-langkah untuk memperluas keterbukaan telah dikeluarkan sejak tahun ini.
Dalam 8 bulan pertama tahun ini, total nilai perdagangan antara Tiongkok dan ASEAN mencapai 4,93 triliun yuan (sekitar 11.384 triliun rupiah), meningkat 9,7% dibandingkan masa yang sama tahun lalu. Total impor dan ekspor Tiongkok ke negara-negara pembangunan bersama "Sabuk dan Jalan" tercatat 15,3 triliun yuan (sekitar 35.329 triliun rupiah), meningkat 5,4% dibandingkan masa yang sama tahun lalu.
Saat ini, Tiongkok telah mempertahankan status sebagai negara terbesar dalam perdagangan barang selama 8 tahun berturut-turut, dan proporsinya dalam ekspor dunia tetap stabil di atas 14%. Tiongkok telah menandatangani 23 persetujuan perdagangan bebas dengan 30 negara dan wilayah, pintu keterbukaannya semakin lebar, Tiongkok telah menyuntikkan lebih banyak keyakinan dan daya penggerak bagi perkembangan ekonomi dunia.