Turpan, Radio Bharata Online - Seorang pakar medis yang berdedikasi telah memainkan perannya dalam meningkatkan layanan kesehatan lokal di Kota Turpan, Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, Tiongkok barat laut, setelah menempuh perjalanan lebih dari 3.000 kilometer dari Provinsi Hunan, Tiongkok tengah, untuk membantu di daerah yang kekurangan sumber daya medis yang memadai.

Dokter Huang Min diberangkatkan ke Turpan sebagai anggota angkatan ke-10 tenaga medis bantuan dari Kota Xiangtan, Hunan.

Meskipun menghadapi tantangan beradaptasi dengan lingkungan baru, ia segera menekuni pekerjaannya di Rumah Sakit Rakyat di Distrik Gaocheng, Turpan, bertekad untuk mengatasi kekurangan sumber daya medis berkualitas tinggi yang kritis di wilayah tersebut.

Pengaruh Huang jauh melampaui bangsal rumah sakit. Setiap minggu, ia dan timnya turun ke jalan untuk menawarkan klinik gratis dan pendidikan kesehatan penting di lingkungan pinggiran kota, desa-desa terpencil, pusat kesehatan akar rumput, dan bahkan pasar-pasar lokal yang ramai.

Ke mana pun mereka pergi, Huang selalu membawa boneka latihan resusitasi jantung paru (RJP) atau cardiopulmonary resuscitation (CPR) -- menjadikan setiap pemberhentian sebagai ruang kelas praktik langsung.

Ia menggunakan boneka tersebut untuk mengajarkan keterampilan penyelamatan jiwa, termasuk RJP dan manuver Heimlich, kepada penduduk setempat maupun tenaga kesehatan.

Inti dari pesannya adalah "Empat Menit Emas", yakni masa kritis setelah henti jantung, dengan RJP yang cepat dan berkualitas tinggi dapat secara drastis meningkatkan peluang pasien untuk bertahan hidup.

"Turpan memiliki populasi yang relatif rendah dan tersebar di wilayah yang luas, sehingga menyulitkan banyak pasien yang membutuhkan pertolongan untuk mendapatkan perawatan tepat waktu. Sulit bagi mereka untuk mencapai rumah sakit dalam kurun waktu 'Empat Menit Emas' tersebut. Teknik pertolongan pertama ini adalah alat yang sangat ampuh. Teknik ini benar-benar dapat menyelamatkan nyawa seseorang," kata Huang.

Misinya lebih dari sekadar menyediakan perawatan segera, dan ia justru berkomitmen untuk membangun sistem medis berkelanjutan yang akan bertahan lama setelah kepergiannya.

"Tim dokter yang memberikan bantuan medis ke Xinjiang mungkin datang dan pergi, tetapi kita semua dapat meninggalkan warisan berupa sistem dan pengalaman manajemen terbaik, yang dapat diteruskan dan memberikan manfaat yang berkelanjutan. Saya merasa telah melakukan sesuatu yang benar-benar berarti dalam satu setengah tahun terakhir. Saya telah meninggalkan jejak yang lebih dalam di Xinjiang, dan telah menjalin ikatan yang abadi dengan negeri puitis yang dulunya jauh ini. Semangat memberikan bantuan medis ke Xinjiang tertanam dalam diri kami. Dan kami akan terus membantu Xinjiang untuk memenuhi misi medis seumur hidup kami," jelas Huang.