Kamis, 7 September 2023 19:13:4 WIB

Tiongkok Bersedia Bersama Berbagai Pihak Dorong Pembangunan Inklusif dengan Keterbukaan Jasa
Tiongkok

CRI/ Angga

banner

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning. /Reuters

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning hari Rabu kemarin (6/9) menyatakan bahwa Tiongkok bersedia bersama dengan berbagai pihak, mendorong pembangunan inklusif dengan keterbukaan jasa, bersama-sama memelihara perdagangan bebas dan sistem perdagangan multilateral, serta menyediakan jasa Tiongkok yang lebih banyak dan lebih baik kepada dunia.

Pameran Perdagangan Jasa Internasional Tiongkok (CIFTIS) 2023 ditutup pada hari Rabu (6/9) kemarin, dengan latar belakang pemulihan ekonomi dunia yang melesu dan ekonomi Tiongkok yang menghadapi tekanan, sinyal apa yang dikeluarkan CIFTIS kali ini kepada dunia luar?

Dalam jumpa pers hari Rabu kemarin, Mao Ning menanggapi pertanyaan tersebut. “CIFTIS selalu menjadi jendela keterbukaan Tiongkok yang berlevel tinggi, sekaligus menjadi platform penting perusahaan dari berbagai negara untuk mengadakan kerja sama dan pertukaran. Dalam pidato virtualnya pada KTT CIFTIS tahun ini, Presiden Xi Jinping mengumumkan serangkaian tindakan penting untuk memperluas keterbukaan industri jasa, menunjukkan tekad dan tanggung jawab Tiongkok untuk memperluas keterbukaan tingkat tinggi, dan kerja sama yang saling menguntungkan”. Dia juga mengatakan bahwa Tiongkok menyelenggarakan CIFTIS untuk berbagi peluang perkembangan perdagangan jasa dengan berbagai pihak, memberikan kontribusi baru dalam meningkatkan hubungan perdagangan global, serta memberikan tenaga penggerak yang baru untuk pemulihan ekonomi dunia.

Mao Ning memperkenalkan bahwa beberapa tahun belakangan ini, menghadapi lingkungan eksternal yang sangat kompleks dan serius, perdagangan jasa Tiongkok memelihara pertumbuhan yang cepat, dan menunjukkan ketangguhannya yang kuat. Jumlah total ekspor dan impor jasa tahun lalu mencapai 6 triliun yuan RMB, skalanya menciptakan rekor tertinggi dalam sejarah, dan telah 9 tahun berturut-turut menduduki urutan kedua di dunia. Dalam pidato virtualnya pada KTT CIFTIS, Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Ngozi Okonjo-Iweala menyatakan bahwa sejak bergabung dalam WTO pada tahun 2001, proporsi Tiongkok dalam perdagangan jasa dunia meningkat dari 2,4% menjadi 6,5%, menjadi negara pengekspor jasa terbesar keempat di dunia, sekaligus negara pengimpor jasa terbesar kedua di dunia, sedang menjadi pusat pasokan jasa dunia.

“Ekonomi dunia yang terbuka akan berkembang, dan yang tertutup akan merosot. Tiongkok bersedia bersama dengan berbagai pihak, mendorong pembangunan inklusif dengan keterbukaan jasa, bersama-sama memelihara perdagangan bebas dan sistem perdagangan multilateral, serta menyediakan jasa Tiongkok yang lebih banyak dan lebih baik kepada dunia,” tutur Mao Ning.

Pewarta : CRI
 

Komentar

Berita Lainnya