Rabu, 9 April 2025 14:51:57 WIB

UNHCR Puji Respons Cepat Tiongkok dalam Upaya Bantuan Pascagempa di Myanmar
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Noriko Takagi, Perwakilan UNHCR di Myanmar (CMG)

Yangon, Radio Bharata Online - Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) di Myanmar memuji respons bantuan cepat Tiongkok kepada masyarakat yang dilanda gempa bumi, sembari mendesak masyarakat global untuk meningkatkan upaya dukungan.

Beberapa hari setelah gempa bumi dahsyat yang merenggut lebih dari 3.600 jiwa hingga Selasa (8/4), Myanmar bergulat dengan krisis kemanusiaan yang semakin parah. Hujan deras telah memperparah krisis, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyoroti kebutuhan mendesak akan makanan, air bersih, dan tempat tinggal bagi para penyintas yang "trauma dan ketakutan".

"Dukungan yang semakin kuat dari masyarakat internasional akan dibutuhkan untuk membantu, tidak hanya orang-orang yang terkena dampak gempa bumi ini, tetapi juga 3,5 juta orang yang terkena dampak konflik. Jadi saya benar-benar berharap bahwa gempa bumi ini, yang merupakan peristiwa yang sangat disayangkan, juga dapat menyoroti situasi Myanmar kepada masyarakat internasional yang lebih luas," kata Noriko Takagi, Perwakilan UNHCR di Myanmar, dalam wawancara eksklusif dengan China Global Television Network (CGTN) di Yangon.

Tim Pencarian dan Penyelamatan Tiongkok, Tim Pencarian dan Penyelamatan Internasional Tiongkok, dan tim yang dikirim oleh Daerah Administratif Khusus Hong Kong telah melaksanakan operasi bantuan selama sepuluh hari di Myanmar. Setelah menyelesaikan misi tersebut, mereka kembali ke Tiongkok pada hari Rabu (9/4).

"Tiongkok adalah salah satu negara pertama yang memberikan bantuan kepada Myanmar. Saya pikir itu sangat terpuji, dan saya pikir kami berharap bahwa kolaborasi semacam ini akan terus berlanjut. Saya pikir kami hanya berusaha menjangkau orang-orang yang membutuhkan, orang-orang yang terkena dampak, di mana pun mereka berada, terlepas dari konflik yang sedang terjadi, terlepas dari perebutan wilayah, dan sebagainya. Saya pikir inilah saatnya kita bersatu dan mengatasi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak bagi rakyat Myanmar," ujar Takagi.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner