Sabtu, 19 Agustus 2023 9:52:54 WIB
Tiongkok sah melakukan kegiatan apapun di tanahnya sendiri
Tiongkok
Endro

Kepulauan Xisha di Laut Tiongkok Selatan Foto: VCG
BEIJING, Radio Bharata Online - AS menuduh Beijing telah mengganggu hak navigasi dan kebebasan di Laut Tiongkok Selatan, dengan membangun landasan terbang di Kepulauan Xisha.
Para ahli mengatakan, istilah tersebut telah menjadi kesalahan politik yang digunakan AS untuk memperluas hegemoninya, dengan tujuan melemparkan lumpur dan merusak stabilitas di kawasan.
Associated Press (AP) pada hari Kamis melaporkan, bahwa Beijing tampaknya sedang membangun landasan pacu di Pulau Zhongjian di Kepulauan Xisha. Laporan AP itu didasarkan pada foto satelit Labs PBC.
Menurut laporan tersebut, pekerjaan di Pulau Zhongjian mirip dengan konstruksi di pulau-pulau di Kepulauan Nansha.
Chen Xiangmiao, direktur pusat penelitian angkatan laut dunia di Institut Nasional untuk Studi Laut Tiongkok Selatan, kepada Global Times pada hari Jumat mengatakan, bahwa apa yang disebut pembangunan landasan terbang, bukan berarti Tiongkok sedang membangun fasilitas baru, tetapi hanya perbaikan terhadap beberapa infrastruktur yang rusak akibat faktor alam.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin, mengecam laporan AP, karena tidak sejalan dengan fakta. Wang menekankan bahwa Pulau Zhongjian adalah bagian dari Kepulauan Xisha, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari wilayah Tiongkok. Oleh karena itu, aktivitas apapun yang dilakukan Tiongkok di tanahnya sendiri, adalah sah dan tidak perlu dipersoalkan.
Wakil Juru Bicara Utama untuk Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel pada hari Kamis, mengklaim bahwa Tiongkok mengganggu hak navigasi dan kebebasan yang diperoleh semua negara bagian.
Menyanggah ucapan Patel, Chen mempertanyakan apakah AS dapat memberikan bukti untuk klaimnya, karena faktanya landasan udara tidak akan berdampak pada kelancaran perjalanan kapal.
Menurut Chen, istilah 'hak navigasi' kini telah berevolusi dari konsep hukum, menjadi konsep politik, yang merupakan kekeliruan politik yang dibuat oleh Washington untuk memperluas hegemoninya. (Global Times)
Komentar
Berita Lainnya
Xi Jinping: Biar Semua Orang Lansia Mempunyai Kehidupan Masa Tua Yang Berbahagia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:14:40 WIB

Hasil Studi Ilmuwan Tiongkok, Minum Teh Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:21:52 WIB

Tiongkok Produksi Kereta Api Hibrid yang BebasPolusi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB

Tiongkok Perkirakan Jual 68,5 Juta Tiket Kereta Selama Libur Hari Nasional Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:42:10 WIB

Tiongkok: Perlu Bersama Lindungi Fasilitas Infrastruktur Lintas Negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB

Padi Hemat Air Bantu Petani Panen Melimpah di Tengah Kekeringan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

Lanjutkan Balapan di Musim 2023, Zhou Guanyu Ingin Bawa Semangat dan Budaya Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

Tiongkok Larang Rokok Elektrik Rasa Buah dalam Peningkatan Regulasi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:14:12 WIB

Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB

Setengah komunitas pedesaan di Tiongkok tercakup layanan perawatan lansia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:49:6 WIB

Guangzhou: Gerbang maritim Tiongkok ke dunia sejak zaman kuno Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:10:22 WIB

Tiongkok kalahkan Slovenia dan AS di Kejuaraan Tenis Meja Beregu Dunia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:20:34 WIB

Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB

Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB

Sinopec Tiongkok ingin hapus daftar ADS dari London Stock Exchange Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:50:46 WIB
