Selasa, 13 Mei 2025 12:21:27 WIB
PBB Memuji Perundingan Dagang AS-Tiongkok sebagai Tanda Positif bagi Ekonomi Dunia
Ekonomi
Angga Mardiansyah - Radio Bharata Online

Konferensi pers PBB sedang berlangsung. /CMG
New York, Radio Bharata Online – Pertemuan tingkat tinggi terbaru Tiongkok-AS mengenai urusan ekonomi dan perdagangan di Jenewa mengirimkan sinyal positif bagi ekonomi global, kata Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Senin.
"Kami menyambut baik dialog langsung mengenai perdagangan yang kami lihat antara Republik Rakyat Tiongkok dan Amerika Serikat selama akhir pekan di Swiss. Ini sangat positif bagi ekonomi dunia. Kami selalu mengatakan bahwa kami tidak memerlukan eskalasi apa pun dalam perang dagang. Kami memerlukan dialog. Saya pikir sekretaris jenderal telah sangat jelas bahwa tidak ada yang menang dalam perang dagang. Dan seperti yang Anda ketahui, saya pikir tema gagasan pemisahan adalah salah satu yang telah mengganggunya dan bahwa ia diangkat pada sejumlah isu. Jadi, ini jelas merupakan awal yang baik," kata Dujarric di markas besar PBB di New York.
Tiongkok dan Amerika Serikat mengumumkan pada hari Senin serangkaian langkah modifikasi tarif yang ditujukan untuk meredakan ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia.
Keputusan tersebut menyusul pertemuan tingkat tinggi Tiongkok-AS selama dua hari mengenai urusan ekonomi dan perdagangan di Jenewa, Swiss, di mana kedua pihak mengakui pentingnya hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral mereka bagi kedua negara dan ekonomi global, kata pernyataan bersama, yang mencatat bahwa kedua pihak menekankan perlunya hubungan ekonomi dan perdagangan yang berkelanjutan, berjangka panjang, dan saling menguntungkan.
Dengan output ekonomi gabungan yang mencakup lebih dari sepertiga dari total global dan volume perdagangan bilateral yang mewakili sekitar seperlima dari perdagangan global, hubungan perdagangan Tiongkok-AS memainkan peran penting dalam ekonomi dunia.
Lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia telah berulang kali memperingatkan bahwa proteksionisme menimbulkan ancaman besar bagi pemulihan ekonomi global. Dalam konteks ini, putaran pembicaraan Tiongkok-AS baru-baru ini telah memberikan sinyal stabilitas dan kepastian yang sangat dibutuhkan.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB

Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB

Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB

Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB

Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB

Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
