Shanghai, Bharata Online – Keturunan veteran Perang Dunia II, pengusaha Taiwan, dan kaum muda dari seberang Selat Taiwan berkumpul pada hari Minggu di Museum Sejarah Shanghai untuk memperingati Hari Peringatan Restorasi Taiwan ke Tiongkok.
Legislatif nasional Tiongkok pada hari Jumat telah memilih untuk menetapkan tanggal 25 Oktober sebagai Hari Peringatan Restorasi Taiwan, menandai peluncuran berbagai kegiatan peringatan nasional.
Para peserta mengunjungi pameran arsip tentang sejarah perlawanan rekan senegara Taiwan terhadap agresi Jepang, sementara beberapa perwakilan dari Taiwan berbagi refleksi mereka.
"Kakek saya adalah seorang veteran perang yang melakukan perjalanan dari Taiwan ke Tiongkok daratan untuk bergabung dalam perang melawan agresi Jepang. Beliau sering berbagi cerita dari masa sulit itu, yang penuh dengan kesulitan dan keberanian. Yang beliau tanamkan dalam diri saya adalah bahwa cinta tanah air bukanlah sekadar slogan, melainkan komitmen dan tindakan teguh yang melampaui Selat Taiwan," kata Hu Si-hua, seorang pengusaha Taiwan yang merupakan cucu dari seorang veteran Tentara Rute Kedelapan.
"Deklarasi yang jelas dan sikap kemanusiaan Tiongkok daratan menjadi pengingat bagi kaum muda untuk tidak melupakan kebenaran sejarah ini. Berdasarkan pemahaman bersama bahwa reunifikasi nasional sangat penting bagi peremajaan bangsa, kita harus bersatu," kata Yok Mu-ming, mantan ketua Partai Baru Taiwan.
"Buku pelajaran yang saya baca saat itu tidak terlalu menekankan peristiwa bersejarah restorasi Taiwan. Mungkin yang paling berkesan bagi kaum muda di Taiwan saat ini adalah film Seediq Bale. Namun, masyarakat kami, Atayal, telah lama melawan agresi Jepang. Kita tidak boleh melupakan sejarah kita, pengorbanan para leluhur kita, mengapa mereka bertindak, dan mengapa mereka memilih untuk melawan. Kita tidak perlu menyimpan kebencian, tetapi kita harus selalu mengingat apa yang terjadi di tanah kita ini dan di antara rakyat kita. Kenangan itu, saya yakin, memiliki makna yang sangat dalam," kata Sayun Hayong, seorang pemuda etnis minoritas dari Taiwan yang bekerja di Shanghai Binghuo Culture and Technology Co., Ltd.